Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026, harga sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan signifikan di berbagai pasar tradisional Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Kamis (11/12) bahwa harga bawang merah kini mencapai Rp45.163 per kilogram, naik 11,12% dari November 2025 dan melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) sebesar Rp41.500 per kilogram. Kenaikan ini terjadi di 276 kabupaten/kota atau 76,67% wilayah Indonesia.
Lonjakan terbesar terjadi pada cabai rawit merah. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Bank Indonesia per 11 Desember 2025, harga cabai rawit mencapai Rp80.800 per kilogram. BPS mencatat kenaikannya mencapai 39,18% pada minggu pertama Desember, jauh di atas HAP yang ditetapkan sebesar Rp57.000. Harga cabai merah turut naik, menembus Rp59.898 per kilogram, atau meningkat 11,17%.
Dampak di Pasar Tradisional
Di Pasar Cipanas, Cianjur, harga cabai keriting naik dari Rp50.000 menjadi Rp65.000 per kilogram, sementara cabai rawit domba melonjak dari Rp45.000 menjadi Rp95.000 per kilogram. Kondisi serupa terjadi di Pasar Badak Pandeglang, di mana cabai rawit oranye naik dari Rp45.000 menjadi Rp90.000 per kilogram, dan bawang merah mencapai Rp50.000 per kilogram dari sebelumnya Rp29.000.
Para pedagang mengeluhkan penurunan omzet yang cukup tajam. Di Pandeglang, omzet pedagang sembako turun hingga 50% akibat melemahnya daya beli masyarakat. Di Pasar Tradisional Singaparna, Tasikmalaya, omzet dilaporkan merosot hingga 45%.
Pemerintah Siapkan Operasi Pasar
Untuk menahan lonjakan harga, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menginstruksikan pelaksanaan operasi pasar untuk komoditas cabai dan bawang. “Kami meminta seluruh tim segera turun melaksanakan operasi pasar,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/12).
Menteri Perdagangan Budi Santoso menambahkan bahwa cuaca ekstrem menjadi penyebab utama kenaikan harga. “Produksi cabai sebenarnya cukup, tetapi karena hujan, proses panen menjadi terganggu,” jelasnya pada Senin (8/12). Distribusi ke wilayah timur Indonesia, termasuk Papua, juga ikut terhambat sehingga harga lebih mudah terdorong naik.
Selain cabai dan bawang, beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan. Harga telur ayam ras mencapai Rp32.097 per kilogram, sementara daging ayam ras naik 3,37% menjadi Rp39.491 per kilogram. Pemerintah memastikan stok pangan nasional relatif aman jelang Nataru dan kini fokus menjaga kelancaran distribusi di tengah cuaca yang tidak menentu.