FLORES – Jepang tengah mengkaji kemungkinan untuk mengeluarkan peringatan tsunami setelah letusan dahsyat yang terjadi di Gunung Lewatobi Laki-Laki, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (7/7/2025). Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengungkapkan bahwa mereka sedang mengevaluasi potensi gelombang tsunami yang bisa mencapai negara tersebut.
Letusan gunung yang terjadi pada pukul 11.05 WIB memuntahkan material vulkanik setinggi 18 km ke udara. Berdasarkan evaluasi awal, jika tsunami terjadi, gelombang tersebut diperkirakan akan mencapai Prefektur Okinawa, yang terletak di ujung selatan Jepang. Gelombang tsunami diperkirakan dapat tiba pada pukul 15.30 WIB.
Gunung Lewotobi Laki-Laki sendiri berjarak sekitar 3.913 km dari Okinawa, Jepang, namun potensi dampak letusan ini cukup signifikan, menyebabkan kekhawatiran akan adanya gelombang tsunami yang bisa mengancam kawasan tersebut.
Di Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak mengeluarkan peringatan tsunami, dan sejauh ini belum ada laporan terkait kerusakan atau korban jiwa akibat letusan tersebut. Meski begitu, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) memperingatkan potensi bencana lahar yang bisa terjadi jika turun hujan lebat, terutama di kawasan sekitar sungai yang terhubung langsung dengan kawasan vulkanik tersebut.
Dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki juga mengganggu jadwal penerbangan internasional. Beberapa penerbangan menuju dan dari Bali, baik domestik maupun internasional, terpaksa ditunda atau dibatalkan. Maskapai Qantas dan Virgin mengumumkan penundaan penerbangan dari beberapa kota di Australia menuju Bali akibat gangguan ini.
Gunung Lewotobi Laki-Laki sebelumnya juga meletus pada November 2024, menewaskan sembilan orang dan memaksa ribuan warga mengungsi. Kejadian tersebut memperingatkan masyarakat akan potensi bahaya yang bisa timbul dari aktivitas vulkanik di wilayah tersebut.