BAGHDAD, IRAK – Sebanyak 69 orang tewas dan 11 lainnya masih dinyatakan hilang dalam insiden kebakaran di Corniche Hypermarket di kota Al-Kut, Irak selatan.
Kobaran api yang melahap gedung lima lantai tersebut terjadi saat hypermarket dipadati pengunjung yang sedang berbelanja dan makan malam.
Rekaman video yang beredar menunjukkan petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api sepanjang malam, sementara warga berusaha menyelamatkan diri dari atap gedung dengan bantuan tim penyelamat.
Bagian luar Corniche Hypermarket kini menghitam, menyisakan puing-puing dan duka mendalam.
“Kami memiliki lebih banyak jenazah yang belum ditemukan, masih tertimbun reruntuhan kebakaran,” ungkap pejabat kota Ali al-Mayahi kepada Reuters, Sabtu (19/7/2025).
Laporan awal kepolisian menyebutkan api diduga berasal dari lantai yang menjual parfum dan kosmetik, namun penyebab pasti kebakaran masih diselidiki.
Gubernur Provinsi Wasit, Mohammed al-Mayahi, menyatakan pihak berwenang telah mengajukan gugatan hukum terhadap pemilik gedung dan mal.
“Hasil investigasi awal akan diumumkan dalam 48 jam,” katanya, seperti dikutip dari kantor berita INA.
Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani, memerintahkan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap potensi kelalaian yang menyebabkan tragedi ini.
Insiden ini kembali menyingkap lemahnya sistem keselamatan di Irak, di mana infrastruktur yang rapuh dan pengawasan minim kerap memicu bencana serupa. Pada 2023, lebih dari 100 orang tewas dalam kebakaran gedung pernikahan di Irak utara, sementara pada 2021, kebakaran di unit perawatan Covid-19 merenggut 60 nyawa.
Otoritas setempat telah menetapkan masa berkabung selama tiga hari sebagai bentuk penghormatan kepada para korban.
Tim penyelamat masih bekerja keras mencari korban yang hilang di antara reruntuhan, sementara keluarga korban menanti kabar dengan penuh harap dan duka di rumah sakit setempat.
Tragedi ini menjadi pengingat mendesak akan perlunya reformasi standar keselamatan bangunan di Irak untuk mencegah kehilangan nyawa lebih lanjut.




