JAKARTA – PT Rekayasa Industri (Rekind), Advanced Energy Solutions (AES), dan RINA (perusahaan multinasional konsultan teknik, inspeksi, dan sertifikasi) resmi membentuk kemitraan strategis untuk mempercepat pengembangan teknologi pirolisis biomassa di Indonesia.
Langkah kolaborasi ini ditegaskan melalui penandatanganan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) disela-sela kegiatan Carbon Digital Conference (CDC) 2025 yang diselengarakan oleh Indonesia Carbon Trading Association (IDCTA) dan digelar di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 8–9 Desember 2025.
Melalui kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong produksi bio-energy, bio-methanol, dan bio-char dalam skala komersial, sekaligus memperkuat pemanfaatan sumber daya biomassa nasional yang saat ini masih sangat melimpah.
Biasanya teknologi Pirolisis Biomassa merupakan proses mengolah bahan organik, seperti limbah pertanian, kayu, serbuk gergaji, cangkang sawit, tandan kosong sawit, atau residu tanaman, melalui pemanasan pada suhu tinggi tanpa kehadiran oksigen.
Tujuannya untuk memecah struktur biomassa menjadi tiga produk utama, yakni Bio-oil (minyak pirolisis) dapat digunakan sebagai bahan bakar atau diolah menjadi produk kimia.
Syngas – gas yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi atau listrik dan Bio-char adalah arang berkualitas tinggi yang bisa digunakan untuk menunjang kegiatan pertanian, adsorben, atau aplikasi industri lainnya.
Menurut Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih, kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam mempercepat transisi energi bersih di tanah air.
“Indonesia memiliki potensi biomassa yang luar biasa. Melalui kolaborasi ini, kami ingin memastikan potensi tersebut bisa diolah menjadi energi terbarukan dan produk bernilai tinggi yang mendukung ekonomi berkelanjutan,” ujarnya.
Melalui kerjasama ini juga, Rekind, yang merupakan perusahaan EPC (Engineering, Procurement and Construction) Industrial Process nasional, yang mengantongi pengalaman lebih dari empat dekade di industri energi dan infrastruktur, akan memimpin aspek rekayasa, integrasi teknologi, serta persiapan eksekusi EPC di masa depan.
Kemampuan Rekind dalam mengelola mega proyek strategis nasional di berbagai sektor membuatnya lebih percaya diri untuk mengawal pengembangan teknologi energi bersih generasi baru di Indonesia.
“Kami berkomitmen menghadirkan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga relevan dengan kebutuhan industri dan kebijakan energi nasional,” tambahnya.
AES merupakan perusahaan energi bersih global, dan akan mengedepankan teknologi pirolisis canggih yang mampu mengubah limbah biomassa dan residu pertanian menjadi energi terbarukan serta berbagai produk turunan bernilai komersial.
Teknologi ini mampu menghasilkan syngas, bio-oil, dan bio-char sambil membantu menekan emisi. Dengan pendekatan ramah lingkungan tersebut, AES menghadirkan solusi yang mendukung praktik ekonomi sirkular.
CEO AES Gianni Marziali, mengatakan, “Penandatanganan perjanjian dengan PT Rekayasa dan RINA merupakan tonggak penting.”
“Kemitraan ini menyatukan komitmen bersama perusahaan kami terhadap inovasi teknologi, tanggung jawab lingkungan dan sosial, serta pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Kami menantikan dampak positif yang dapat kami ciptakan.”
Sementara itu, RINA akan memainkan aktor penting sebagai konsultan teknis. Perusahaan ini akan melakukan kajian menyeluruh mulai dari desain proses, evaluasi teknologi, integrasi sistem, hingga studi ekonomi serta aspek keselamatan dan lingkungan.
Dengan standar rekayasa bertaraf internasional, RINA memastikan setiap tahap proyek memenuhi praktik terbaik global dan layak secara finansial.
Michele Budetta, CEO RINA Consulting, berkomentar, “Kolaborasi ini menandai langkah penting dalam membuka potensi biomassa Indonesia dan memajukan transisi energi bersihnya.”
“Dengan menggabungkan keahlian teknik RINA dengan kemampuan Rekind dan teknologi AES, kami bertujuan untuk mengakselerasi pirolisis biomassa skala komersial.”
“Bersama-sama, kami berupaya mengubah residu pertanian dan limbah biomassa menjadi energi bersih dan produk bernilai, mendukung ekonomi sirkular dan tujuan transisi Indonesia.”
Melalui kolaborasi tersebut, ketiga perusahaan sepakat membangun solusi biomassa yang mudah ditingkatkan skala atau kapasitasnya (skalabel) dan berkelanjutan.
Proyek ini juga membuka peluang besar bagi pengembangan industri biofuel berbasis biomassa, yang ke depan diharapkan mampu mendukung target penurunan emisi serta memperkuat ketahanan energi nasional.
“Inisiatif ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang masa depan energi Indonesia.”
“Kami ingin memastikan transformasi menuju energi bersih dapat berlangsung cepat, tepat, dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan industri,” terang Triyani Utaminingsih meyakinkan.***