Kisah tragis Alvaro Kiano Nugroho, bocah 6 tahun yang hilang sejak Maret 2025, akhirnya terungkap setelah ia ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka. Pelakunya adalah ayah tirinya sendiri.
Fakta ini mencuat berkat rekaman percakapan dua siswa SMA, yaitu keponakan pelaku dan anak ART yang bekerja pada pria bernama Muhammad Reza. Keponakan pelaku tanpa sengaja membicarakan bahwa pamannya telah membunuh seorang anak bernama Alvaro.
“Ya, (ceritanya) ada kejadian bahwa om saya melakukan pembunuhan terhadap seorang anak. Anaknya siapa? Ditunjukkan di media sosial, ini loh anaknya namanya Alvaro Nugroho,” sambungnya. Oleh anak ART, pengakuan itu diceritakan ke ibunya. Sang ibu yang bekerja di rumah Reza kemudian menceritakan pada majikannya.
Meskipun sudah mendengar informasi itu sejak September 2025, Reza sempat ragu untuk melapor karena takut dan merasa tidak memiliki bukti kuat. Namun dorongan kemanusiaan membuatnya akhirnya berani membuat laporan polisi seminggu lalu.
“Jadi sebenarnya kita sudah tahu dari bulan September, cuma keberanian saya untuk melaporkan masih takut melaporkan, saya nggak ngerti detailnya. Akhirnya kemarin seminggu yang lalu saya berani melaporkan,” katanya.
Reza datang langsung ke rumah keluarga Alvaro untuk menyampaikan belasungkawa. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak mengenal pelaku, tetapi adik pelaku tinggal satu kompleks dengannya dan istrinya bekerja sebagai ART di rumah Reza.
Saat melapor, Reza membawa rekaman percakapan, keterangan saksi, serta bukti-bukti kecil lain yang akhirnya membantu mengungkap identitas pelaku.
“Oh iya dong, saya bawa bukti-bukti, terakhir saya bawa saksi. Rekaman pembicaraan dengan ART, sama anak-anaknya yang diceritain. CCTV tidak ada. Dari bukti-bukti kecil itu terungkaplah siapa pelakunya,” ujarnya.
Tidak ada ancaman terhadap para saksi, karena hubungan mereka sebatas teman sekolah.