JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, resmi menginjakkan kaki di Tanah Air pada Sabtu, 17 Mei 2025, untuk memimpin Skuad Garuda menghadapi dua laga krusial di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kedatangannya disambut antusias oleh para penggemar sepak bola Indonesia yang berharap legenda Belanda ini membawa angin segar bagi perjuangan timnas meraih tiket Piala Dunia.
Kluivert, yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, langsung menyampaikan semangatnya untuk mempersiapkan tim jelang duel penting melawan China dan Jepang.
“Ini adalah waktu yang tepat untuk segera mempersiapkan tim jelang duel penentu nasib pada bulan Juni mendatang,” ujar Kluivert sebagaimana dikutip dari unggahan Instagram pribadinya.
Misi Penting di Depan Mata
Dua pertandingan menanti Timnas Indonesia di Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada 5 Juni 2025, Skuad Garuda akan menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Lima hari berselang, mereka akan terbang ke Jepang untuk menghadapi tim tuan rumah pada 10 Juni 2025 di Suita Stadium. Kedua laga ini menjadi penentu langkah Indonesia menuju mimpi besar: tampil di Piala Dunia 2026.
Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga klasemen Grup C dengan raihan enam poin dari enam pertandingan. Kemenangan atau setidaknya hasil imbang di dua laga terakhir sangat penting untuk menjaga peluang lolos ke babak berikutnya. Kluivert, yang baru ditunjuk sebagai pelatih pada Januari 2025, memahami beratnya tanggung jawab ini. Ia langsung menginstruksikan para pemain untuk fokus dan bersiap menghadapi tantangan berat.
Tantangan dan Harapan
Kedatangan Kluivert tak lepas dari sorotan publik. Sebagai mantan striker top dunia yang pernah membela Barcelona dan AC Milan, ia diharapkan mampu menerapkan strategi jitu untuk mengangkat performa tim. Namun, tantangan besar menanti. Empat pemain kunci—Marselino Ferdinan, Maarten Paes, Kevin Diks, dan Dean James—berpotensi absen saat melawan China akibat akumulasi kartu kuning dan cedera.
Meski demikian, optimisme tetap terpancar. PSSI memastikan tidak akan menambah pemain naturalisasi baru untuk laga Juni 2025, menunjukkan kepercayaan pada skuad yang ada.
“Jadi kita telah putuskan untuk tidak menambah pemain naturalisasi untuk bulan Juni ini. Pemain kita kan udah jago-jago dan hebat-hebat itu,” kata Exco PSSI, Arya Sinulingga.
Langkah Persiapan Intensif
Untuk memastikan tim dalam kondisi terbaik, Kluivert akan menggelar pemusatan latihan (TC) di Bali pada akhir Mei 2025. Pemain abroad seperti Marselino Ferdinan, yang kini bermain untuk Oxford United di Liga 2 Inggris, sudah tiba lebih awal di Bali untuk berlibur sekaligus menunggu panggilan resmi.
Kehadiran Kluivert juga membawa nuansa baru dalam kepemimpinan tim. Bersama asisten pelatih Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg, ia bertekad membangun chemistry tim yang solid. Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, menyambut hangat kedatangan Kluivert dan timnya, berharap mereka terkesan dengan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap sepak bola.
“Semoga ia mendapat impresi positif yang sama tentang Indonesia, baik masyarakat, budaya, makanan, dan juga antusiasme tinggi kita terhadap sepak bola,” ujar Erick.
Antusiasme Penggemar Membara
Kedatangan Kluivert di Indonesia bukan kali pertama disambut meriah. Pada Januari 2025, ia juga mendapat sambutan hangat dari suporter saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
“Patrick, Patrick, Patrick,” seru para penggemar yang memadati area kedatangan. Kini, dengan misi yang lebih besar, dukungan penuh dari suporter di SUGBK diharapkan menjadi suntikan semangat bagi Skuad Garuda saat menjamu China.
Laga melawan China diprediksi bakal sengit. Media Vietnam bahkan menyebut antusiasme suporter Indonesia sebagai “demam ekstrem” setelah tiket pertandingan ludes dalam 5,5 jam. Sementara itu, media China menyoroti tekanan besar pada pelatih mereka yang terancam dipecat jika kalah dari Indonesia.
Menuju Piala Dunia 2026
Perjuangan Timnas Indonesia di bawah asuhan Kluivert menjadi sorotan regional. Dengan komposisi pemain seperti Jay Idzes, Mees Hilgers, hingga Rizky Ridho, tim ini memiliki potensi untuk membuat kejutan. Apalagi, Indonesia kini berada di peringkat 123 dunia, lompatan besar berkat kerja keras era sebelumnya.





