KALTARA – Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman mengambil langkah tegas dengan memperbaiki kerusakan yang terjadi di Mapolres Tarakan, Kalimantan Utara, setelah insiden penyerangan yang melibatkan oknum prajurit TNI. Beberapa fasilitas yang rusak akibat serangan tersebut kini sedang diperbaiki oleh anggota TNI.
“Kodam turunkan prajurit untuk memperbaiki kerusakan yang ada di Polres Tarakan, setelah terjadi penyerangan,” ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI/Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto, yang dilansir oleh Antara, Rabu (26/2/2025).
Panglima Kodam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, turut hadir di Kota Tarakan untuk memberikan bantuan langsung. Selain itu, Mayjen Rudy juga memberikan perintah kepada Danrem 092 di Kalimantan Utara, khususnya kepada anggota Yonif 13 yang bertugas di sekitar Polres Tarakan, untuk segera melakukan perbaikan fasilitas yang rusak.
“Prajurit kami diperintahkan untuk memperbaiki fasilitas yang rusak di Polres tersebut. Kami juga sedang melaksanakan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap 20 oknum prajurit TNI dari Yonif 614 yang diduga terlibat dalam penyerangan,” jelas Kristiyanto.
Hingga saat ini, penyelidikan terkait insiden tersebut masih berlangsung. Pihak Kodam VI/Mulawarman telah menyerahkan penyelidikan kepada Sub Detasemen Polisi Militer (Denpom), yang akan menentukan apakah insiden tersebut mengandung unsur pidana atau tidak.
Peristiwa penyerangan ini berawal dari insiden pengeroyokan yang melibatkan lima oknum anggota Polres Tarakan terhadap seorang anggota TNI di sebuah kafe pada Sabtu (22/2) malam. Setelah kejadian tersebut, mediasi awal dilakukan oleh sesama komandan regu (Danru), yang menghasilkan kesepakatan bahwa Polres Tarakan akan memberikan kompensasi sebesar Rp10 juta untuk pengobatan korban.
Namun, hingga Minggu (23/2) malam, tidak ada kejelasan mengenai kompensasi tersebut, meskipun telah dilakukan komunikasi melalui telepon.
“Jawaban yang diberikan oleh anggota Polres justru memperburuk situasi dan meningkatkan ketegangan, yang akhirnya memicu emosi anggota TNI lainnya dan menyebabkan terjadinya penyerangan di markas Polres Tarakan sekitar pukul 22.00 WITA,” kata Kristiyanto.
Akibat insiden tersebut, lima anggota Polres Tarakan mengalami luka-luka dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Jusuf di Tarakan untuk mendapatkan perawatan medis. Pangdam VI/Mulawarman dan Kapolda Kalimantan Utara bahkan sempat mengunjungi korban di rumah sakit untuk memastikan kondisi mereka.