Live Program UHF Digital

Kolaborasi PTDI dan Havelsan: Langkah Strategis untuk Pengembangan Teknologi Pertahanan Canggih

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Gita Amperiawan, bersama dengan jajaran direksi dan manajemen, menyambut kunjungan Havelsan, perusahaan teknologi pertahanan asal Turki, di fasilitas PTDI, Bandung. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama yang telah dibentuk sebelumnya, dengan fokus utama pada pengembangan Full Flight Simulator dan kesiapan kedua pihak dalam memenuhi kebutuhan Indonesia terhadap pesawat Airborne Warning & Control System (AWACS).

Dalam kesempatan ini, CEO Havelsan, Mehmet Akif Nacar, dan delegasinya diperkenalkan dengan beberapa produk unggulan PTDI, seperti N219 Cockpit Demonstrator dan N219 Engineering Full Flight Simulator. Kedua produk ini menunjukkan kapabilitas PTDI dalam teknologi simulasi penerbangan canggih, yang menjadi landasan penting dalam kolaborasi dengan Havelsan.

Kolaborasi PTDI dan Havelsan: Langkah Strategis untuk Pengembangan Teknologi Pertahanan Canggih
CEO Havelsan, Mehmet Akif Nacar, dan delegasinya diperkenalkan dengan beberapa produk unggulan PTDI (sumber : PT Dirgantara Indonesia)

PTDI memiliki kemampuan dan pengalaman dalam pengembangan simulator penerbangan, terutama untuk pesawat yang diproduksinya, seperti CN235-220 dan N219. PTDI juga dilengkapi dengan dokumen dan data teknis lengkap yang menjadi komponen krusial dalam desain Flight Simulator. Dengan akses penuh terhadap technical data package yang diperlukan, PTDI memastikan akurasi dan realisme tinggi dalam simulator yang dikembangkan.

CEO Havelsan, Mehmet Akif Nacar, menyatakan keyakinannya terhadap kemampuan PTDI dalam pengembangan simulasi penerbangan, khususnya program Full Flight Simulator. Menurutnya, pengalaman PTDI dalam mengembangkan pesawat CN235-220 dan simulasi pelatihan serta rekayasa memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan bersama simulator misi penuh, dengan memanfaatkan data package yang disediakan oleh PTDI.

Havelsan, dengan pengalamannya dalam generasi gambar dan sistem visual canggih, akan berkontribusi untuk meningkatkan fitur simulator dan menghadirkan simulasi berkualitas tinggi yang dapat digunakan untuk kebutuhan internasional. Kombinasi kemampuan PTDI dan infrastruktur yang dimiliki Havelsan dipercaya akan menghasilkan sistem simulator unggul dan bersertifikasi level D, yang mendukung kebutuhan pertahanan Indonesia serta negara lain.

Kolaborasi PTDI dan Havelsan: Langkah Strategis untuk Pengembangan Teknologi Pertahanan Canggih
CEO Havelsan, Mehmet Akif Nacar, menyatakan keyakinannya terhadap kemampuan PTDI (sumber : PT Dirgantara Indonesia)

Mehmet Akif Nacar juga membahas pengalaman Havelsan dalam proyek pesawat AWACS di Turki, yang dimulai pada akhir 1990-an. Dalam proyek tersebut, Havelsan berperan sebagai penyedia utama untuk segmen darat dan udara dari perangkat lunak misi dan integrasi, di mana 90% perangkat lunak yang digunakan dikembangkan oleh Havelsan. Perusahaan ini terus melakukan pembaruan dan modernisasi untuk meningkatkan sistem AWACS Turki, bekerja sama dengan mitra di Turki.

Selain itu, Havelsan berencana untuk memperluas kerja sama dengan PTDI dalam mengembangkan proyek AWACS Indonesia. Havelsan akan memanfaatkan keahlian dan pengalamannya dalam program AWACS dan menggabungkannya dengan kebutuhan pemerintah Indonesia untuk menciptakan sistem AWACS yang lebih kuat. Rencana ini akan melibatkan pembentukan tim kolaborasi atau program bersama, di mana PTDI akan berperan sebagai kontraktor utama di Indonesia.

Kunjungan CEO Havelsan ke PTDI menjadi langkah awal yang signifikan dalam merealisasikan rencana ini, menunjukkan komitmen kedua perusahaan untuk bersama-sama mengembangkan teknologi pertahanan canggih yang memberikan manfaat besar bagi industri penerbangan dan pertahanan Indonesia. “Kerja sama strategis dengan Havelsan merupakan bukti nyata dari upaya PTDI untuk memperkuat kemandirian teknologi pertahanan nasional. Dengan pengalaman dan kapabilitas yang dimiliki oleh kedua perusahaan, kami akan berusaha semaksimal mungkin agar pengembangan teknologi Full Flight Simulator dan sistem AWACS yang unggul dapat tercapai,” jelas Gita Amperiawan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *