JAKARTA – Presiden FIFA Gianni Infantino kembali menjadi sorotan setelah keputusannya memberikan “FIFA Peace Prize” kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan sebagai dugaan pelanggaran kode etik.
Organisasi hak asasi manusia FairSquare mengajukan laporan resmi karena menilai tindakan tersebut bertentangan dengan kewajiban FIFA untuk menjaga netralitas politik.
“Pemberian hadiah semacam ini kepada seorang pemimpin politik yang sedang menjabat merupakan pelanggaran jelas terhadap kewajiban netralitas FIFA,” tulis FairSquare dalam laporan resminya kepada Komite Etik FIFA seperti dikutip ESPN pada Rabu.
Momen pemberian penghargaan itu berlangsung pada pembukaan acara undian Piala Dunia 2026 ketika Infantino dengan lantang memuji Trump sebagai sosok yang berperan dalam meredakan berbagai konflik internasional.
“Inilah yang kami harapkan dari seorang pemimpin. Anda pantas mendapatkan Penghargaan Perdamaian FIFA pertama atas tindakan Anda dan Anda selalu dapat mengandalkan dukungan saya, Bapak Presiden,” ucap Infantino saat menyerahkan penghargaan tersebut.
Hingga laporan ini disusun, Komite Etik FIFA belum mengeluarkan pernyataan resmi maupun mengonfirmasi apakah berkas laporan FairSquare telah diterima.
Perdebatan tentang kedekatan Infantino dengan Trump semakin menguat karena sebulan sebelumnya ia juga menyerukan dukungan publik terhadap kebijakan presiden AS terpilih itu.
“Saya bukan orang Amerika, tetapi Presiden Trump terpilih dengan jelas. Dalam demokrasi besar seperti Amerika Serikat, kita harus menghormati hasil pemilihan. Dia hanya melaksanakan apa yang dia janjikan. Jadi saya pikir kita semua harus mendukung apa yang dia lakukan karena terlihat cukup baik,” kata Infantino saat itu.
Hubungan erat keduanya semakin disorot menjelang Piala Dunia 2026 yang akan dipusatkan di Amerika Serikat dengan Meksiko dan Kanada sebagai negara penyelenggara pendamping.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa sikap Infantino dapat berdampak pada persepsi global tentang netralitas FIFA sebagai lembaga sepak bola dunia.***