Presiden Indonesia Prabowo Subianto kembali mengunjungi wilayah Sumatra yang dilanda bencana banjir bandang dan tanah longsor pada 12–13 Desember, menegaskan komitmen pemerintah untuk segera melakukan intervensi guna memenuhi kebutuhan paling mendesak para korban. Kunjungan ini merupakan yang ketiga kalinya sejak bencana melanda, dilakukan di tengah meningkatnya kekecewaan penyintas terhadap lambannya distribusi bantuan.
Saat meninjau pusat evakuasi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Langkat, Sumatra Utara, Sabtu (13/12), Prabowo menekankan bahwa pemerintah akan memprioritaskan pemenuhan air bersih serta perbaikan tanggul yang jebol.
“Saya datang untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Gubernur sudah menyampaikan kebutuhan yang paling mendesak, terutama air minum bersih. Pemerintah akan segera menanganinya,” ujar Prabowo dalam siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Korban Tembus 1.003 Jiwa
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan dampak bencana terus bertambah. Hingga 12 Desember, jumlah korban meninggal tercatat 995 orang, dan meningkat menjadi 1.003 jiwa pada 13 Desember. Sebanyak 218 orang masih dinyatakan hilang, sementara lebih dari 5.400 orang mengalami luka-luka.
Banjir bandang dan longsor yang terjadi sejak 25 November itu menerjang wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, berdampak pada lebih dari 3,2 juta penduduk di 52 kabupaten/kota.
Frustrasi Penyintas Meningkat
Meski mengakui adanya perbaikan kondisi di sejumlah titik pengungsian, Prabowo tak menampik masih terjadi kendala di lapangan. Ia menyebut faktor alam dan kerusakan infrastruktur menjadi penyebab keterlambatan distribusi bantuan di beberapa wilayah.
“Di beberapa tempat memang ada keterlambatan karena kondisi fisik dan alam. Namun secara umum, saya melihat layanan di pengungsian berjalan dan kebutuhan dasar, termasuk makanan, tersedia,” ujarnya.
Di sisi lain, keluhan penyintas terus bermunculan. Reinaro Waruwu (52), salah satu pengungsi di Pandan, menyampaikan kekecewaannya terhadap lambatnya bantuan. “Ada yang menunggu siang dan malam sebelum bantuan datang. Bahkan ada yang tidak sempat tertolong,” katanya.
Rekonstruksi Besar-Besaran Disiapkan
Presiden memastikan seluruh sumber daya negara akan dimobilisasi untuk mempercepat pemulihan. Ia menginstruksikan TNI, Polri, serta Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera memperbaiki tanggul, memulihkan akses jalan, dan membangun kembali infrastruktur vital.
“Kami akan segera mulai perbaikan tanggul. Semua sumber daya yang ada akan digerakkan,” tegas Prabowo.
BNPB memperkirakan total kebutuhan anggaran pemulihan mencapai Rp51,82 triliun. Rinciannya, Aceh membutuhkan Rp25,41 triliun, Sumatra Utara Rp12,88 triliun, dan Sumatra Barat Rp13,52 triliun. Bencana ini tercatat merusak sekitar 1.200 fasilitas umum, 581 fasilitas pendidikan, 219 fasilitas kesehatan, serta 145 jembatan.
“Pemerintah akan mendampingi seluruh warga yang terdampak. Setiap warga adalah bagian dari bangsa ini, dan tidak seorang pun akan ditinggalkan,” kata Prabowo menutup kunjungannya.