Live Program UHF Digital

Korban Tewas Gempa Jepang Lebih dari 160 Orang dan 100 Orang Masih Hilang

Jepang – Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat di Jepang pada Tahun Baru telah meningkat menjadi lebih dari 160, menurut pihak berwenang. Upaya penyelamatan terus dilakukan untuk menemukan lebih dari 100 orang yang masih hilang seminggu setelah kejadian.

Namun, cuaca buruk menghambat upaya penyelamat, dengan hujan dan salju lebat memicu peringatan akan tanah longsor dan runtuhnya bangunan.

Gempa berkekuatan 7,6 melanda semenanjung Noto yang terpencil, menjatuhkan bangunan dan menyulut kebakaran besar. Mayoritas kematian terjadi di kota-kota yang parah terdampak, yaitu Wajima dan Suzu.

Sementara itu, jumlah orang yang hilang telah turun dari 195 menjadi sedikit lebih dari 100. Jumlah kematian melonjak dari 120 yang dilaporkan pada hari Minggu.

Lebih dari 2.000 orang dilaporkan masih terputus karena kerusakan besar pada jalan. Beberapa orang lain tinggal di tempat penampungan darurat.

Militer Jepang telah mendistribusikan persediaan termasuk makanan, air, dan selimut bagi mereka yang harus meninggalkan rumah mereka.

Kementerian pertahanan mengatakan dalam pernyataan pada hari Minggu bahwa hampir 6.000 tentara telah dikirim untuk membantu misi bantuan.

Mereka menambahkan bahwa mereka yakin masih ada orang yang masih hidup yang perlu diselamatkan dan bersumpah untuk melanjutkan operasi penyelamatan mereka meskipun berakhirnya jendela kritis 72 jam untuk menemukan korban selamat.

Cerita penyelamatan ajaib telah muncul. Seorang wanita berusia 90-an ditemukan hidup-hidup di bawah reruntuhan lima hari setelah kejadian di Suzu.

Mereka yang berada di daerah yang paling parah terkena dampak diimbau untuk tetap waspada karena mereka terus mengalami gempa lebih lanjut.

Hingga awal Senin waktu setempat, lebih dari 1.200 gempa telah tercatat sejak Tahun Baru, melaporkan penyiar publik Jepang, NHK.

Jepang merupakan salah satu negara yang paling aktif secara seismik di dunia, dan aktivitas telah meningkat di sekitar Noto sejak akhir 2020. Lebih dari 500 gempa kecil dan menengah telah melanda daerah tersebut dalam tiga tahun terakhir.

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *