JAKARTA – Ratusan warga yang tergabung dalam kelompok GARDA 24 menggelar unjuk rasa di depan Hotel Sari Pan Pacific, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu (7/12/2024). Mereka memprotes pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang dinilai dipenuhi dengan berbagai kecurangan.
Salah satu bentuk kecurangan yang disorot adalah tidak tersampaikannya 60% surat undangan C6 kepada pemilih. GARDA 24 menilai hal ini sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip demokrasi.
Koordinator aksi GARDA 24, Ical, dalam orasinya menuntut agar proses rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPU Jakarta segera dihentikan. Ia mengungkapkan, banyak masalah terkait distribusi surat C6 dan tingginya angka suara rusak, yang tercatat mencapai 7,7 persen.
“Tuntutan utama kami adalah agar rekapitulasi KPU Jakarta dihentikan. Masalahnya jelas, banyak surat C6 yang tidak sampai kepada pemilih, serta tingginya suara yang rusak,” kata Ical saat aksi, Sabtu (7/12/2024).
Garda 24 juga mendesak agar KPU DKI Jakarta menghentikan sementara proses rekapitulasi suara. Mereka meminta KPU dan Bawaslu DKI Jakarta untuk menindaklanjuti temuan-temuan yang dinilai dapat memengaruhi hasil akhir Pilkada Jakarta.
Sebagai informasi, total suara sah yang tercatat dalam Pilkada Jakarta 2024 mencapai 4.360.629 suara. Pasangan Pramono-Rano meraih 2.183.239 suara sah, sementara pasangan Ridwan Kamil-Suswono memperoleh 1.718.160 suara sah. Pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 459.230 suara sah.