GAZA, PALESTINA – Pasukan Israel terus melancarkan serangan di Gaza, memaksa ratusan ribu warga Palestina mengungsi dari Kota Rafah dan tempat perlindungan terakhir mereka.
Menurut laporan Reuters (5/4/2025), Kementerian Kesehatan Gaza mencatat setidaknya 97 orang tewas dalam 24 jam terakhir, termasuk 20 korban akibat serangan udara di Shejaia, pinggiran Kota Gaza utara.
Sebelumnya, pada Kamis, serangan Israel menghancurkan sebuah sekolah yang berfungsi sebagai tempat penampungan di Kota Gaza, menewaskan 27 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak. Petugas medis menyebut tiga rudal menghantam Sekolah Dar Al-Arqam di lingkungan Tuffah, memperparah tragedi kemanusiaan di wilayah tersebut.
“Rafah Telah Hilang”: Warga Gaza Terusir Tanpa Tempat Kembali
Seorang ayah tujuh anak yang mengungsi ke Khan Younis menggambarkan keputusasaan warga Gaza:
“Rafah telah hilang, sedang disapu bersih. Mereka merobohkan rumah-rumah dan properti yang masih berdiri,” ujarnya melalui aplikasi chat, enggan menyebut nama karena alasan keamanan.
Di Shejaia, ratusan warga berduyun-duyun meninggalkan rumah mereka—beberapa berjalan kaki, lainnya menggunakan kereta keledai, sepeda, atau van. Seorang perempuan, Umm Aaed Bardaa, mengungkapkan keputusasaan:
“Saya ingin mati. Biarkan mereka membunuh kami dan membebaskan kami dari kehidupan ini. Kami tidak hidup, kami mati.”
Sementara itu, di Khan Younis, Adel Abu Fakher yang selamat dari serangan memeriksa kerusakan tendanya dengan pilu:
“Tidak ada yang tersisa bagi kami. Kami dibunuh saat tidur.”
Kekhawatiran Depopulasi Permanen: Gaza di Ambang Kehancuran Total
Warga Gaza yang sempat kembali ke rumah mereka selama gencatan senjata kini dipaksa mengungsi lagi. Israel memerintahkan evakuasi massal di wilayah utara dan selatan, memicu kekhawatiran upaya depopulasi permanen.
Blokade total Israel sejak Maret 2025 telah memutus pasokan kebutuhan dasar bagi 2,3 juta penduduk Gaza. Organisasi internasional menyebut situasi ini sebagai “bencana kemanusiaan”, dengan lahan pertanian dan infrastruktur air terakhir di Gaza terancam diambil alih.
Dampak Terkini:
- 100.000+ warga terusir dari Rafah
- Blokade total memperparah kelaparan dan krisis kesehatan
- PBB dan LSM menyerukan intervensi darurat