JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, menegaskan perlunya pembaruan kurikulum di Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI) agar tidak lagi hanya bertumpu pada strategi militer klasik.
Ia mendorong agar aspek perang hybrid dan cyber defense menjadi materi utama, mengingat tantangan pertahanan saat ini semakin kompleks dan berlapis.
Dalam pertemuan dengan jajaran Sesko TNI di Bandung, Kamis (11/9/2025), Nurul menilai bahwa kurikulum yang ada sudah komprehensif, namun masih dominan dengan strategi konvensional.
“Kurikulum sangat komprehensif, namun strategi perangnya masih strategi militer yang konvensional,” ujar Nurul.
Menurutnya, perang hybrid tidak lagi terbatas pada benturan militer antarnegara, tetapi juga melibatkan aktor non-negara, bahkan isu-isu sosial, ekonomi, hingga lingkungan yang memengaruhi stabilitas.
Ia menekankan, TNI harus siap dilibatkan ketika situasi internal berpotensi melebar menjadi konflik yang mengancam keamanan nasional.
Cyber Defense Jadi Fokus Baru
Nurul menilai salah satu aspek paling mendesak yang harus dimasukkan ke kurikulum adalah cyber defense.
Perang di era modern, katanya, tidak lagi ditentukan oleh senjata di medan tempur, melainkan juga oleh kemampuan menjaga ruang siber dari serangan digital.
“Cyber defense ini sekarang menjadi kekuatan baru, jadi perangnya perang teknologi,” jelas Nurul.
Ia juga menyoroti pentingnya TNI memiliki pemahaman geopolitik global serta keterampilan diplomasi.
Hal ini penting agar perwira TNI mampu menjadi representasi Indonesia di dunia internasional.
“Keberadaan perwira TNI juga harus menjadi diplomasi dalam tatanan dunia internasional,” tegasnya.
Indonesia dan Tantangan Global
Nurul menambahkan, posisi Indonesia sebagai negara demokratis dengan penduduk muslim terbesar di dunia adalah modal penting dalam percaturan global.
Namun, jika tidak sigap menyikapi dinamika internasional, bangsa bisa tertinggal.
“Kalau kita tidak peduli dengan perubahan, perubahan itu akan meninggalkan kita,” ujarnya.
Dengan masukan ini, Nurul berharap kurikulum Sesko TNI dapat melahirkan perwira unggulan yang tidak hanya tangguh dalam strategi militer tradisional, tetapi juga adaptif menghadapi perang hybrid dan teknologi pertahanan modern.***




