Cristiano Ronaldo menjadi sorotan karena sebuah gerakan yang dilakukannya kepada para penggemar setelah Al-Nassr meraih kemenangan 3-2 atas Al-Shabab dalam Saudi Pro League pada hari Minggu.
Dalam rekaman dari pertandingan tersebut, suporter terdengar mencemooh Ronaldo dengan menyanyikan lagu tentang Lionel Messi, rival lama dari pemain berusia 39 tahun tersebut.
Ronaldo terlihat menutup telinganya dengan tangan, meresapi nyanyian dari kerumunan penonton. Dia kemudian melakukan gerakan menunjukkan tangan ke arah daerah pangkal pahanya menuju penonton di tribun.
Gerakan tersebut kini sedang diselidiki oleh Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF), menurut media milik Arab Saudi, Asharq Al Awsat, yang mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
CNN telah menghubungi perwakilan Ronaldo, SAFF, Al-Nassr, dan Al-Shabab untuk komentar lebih lanjut. Dalam pertandingan pada hari Minggu antara kedua rival yang berbasis di Riyadh tersebut, Ronaldo membuka skor melalui titik penalti untuk Al-Nassr – gol ke-22 dalam 20 penampilan liga musim ini – sebelum penalti dari Yannick Carrasco membuat skor menjadi 1-1 tepat sebelum istirahat setelah tantangan dari Aymeric Laporte.
Al-Nassr kembali memimpin satu menit setelah babak kedua dimulai melalui gol Talisca, tetapi Al-Shabab kembali merespons, kali ini dengan gol dari Carlos Júnior dari jarak dekat untuk membuat skor menjadi 2-2.
Namun, Al-Nassr lah yang memiliki kata penentu karena gol kedua Talisca yang dicetak pada menit akhir pertandingan menutup kemenangan 3-2 dalam pertandingan yang seru.
Al-Nassr kini terpaut tujuh poin di belakang Al-Hilal di puncak Saudi Pro League, meskipun gerakan Ronaldo kepada para pendukung di tribun mendominasi sebagian besar komentar pasca-pertandingan.
“Komite disiplin [SAFF], Anda menghadapi ujian terbesar,” tulis jurnalis Saudi terkenal Waleed Al-Farraj di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter. “Kita tunggu dan lihat. Segala sesuatu memiliki batasnya, tidak peduli seberapa besar bintangnya Anda. Inilah seperti apa liga-liga besar.”
Menurut Asharq Al Awsat, bintang Portugal itu bisa menghadapi larangan bermain selama dua pertandingan dan denda atas gerakannya tersebut.
Ronaldo kini memasuki musim keduanya di Arab Saudi. Dia mencetak 14 gol dalam 16 penampilan liga tahun lalu dan menjadi pencetak gol terbanyak di liga untuk kampanye saat ini.
“Walaupun terjadi perubahan dalam masyarakat selama bertahun-tahun, sudah menjadi jelas bahwa Arab Saudi adalah negara yang konservatif,” tulis jurnalis John Duerden dalam surat kabar Inggris The Guardian.
“Insiden ini mungkin dianggap sebagai kesempatan untuk menunjukkan bahwa bahkan bintang sepak bola terbesar pun tidak terlepas dari mengikuti norma dan praktik budaya.”