BOGOR – Lanud Atang Sendjaja memperkuat kontribusi nyata terhadap program ketahanan pangan nasional melalui panen perdana jagung manis madu di kawasan Sentra Edukasi Nutrisi dan Agrikultur (SENA) Point, Bogor, pada Jumat (24/10/2025). Inisiatif ini menandai langkah strategis dalam memanfaatkan lahan terintegrasi untuk produksi pangan berkelanjutan.
Panen perdana menghasilkan 3,7 ton jagung manis madu berkualitas tinggi dari lahan seluas 3.000 meter persegi. Proses penanaman memakan waktu ideal 70 hingga 75 hari sejak bibit ditanam, menunjukkan efisiensi tinggi dalam pengelolaan agrikultur militer.
Danlanud Atang Sendjaja, Marsma TNI A. F. Picaulima menegaskan optimalisasi hasil panen untuk kebutuhan internal dan masyarakat sekitar. “Sebagian hasil akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Dapur 1 dan Dapur 2 SPPG Lanud Atang Sendjaja, sementara sisanya akan didistribusikan ke pasar-pasar di sekitar Lanud untuk membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat,” ujar Danlanud.
Untuk mendukung keberlanjutan, Lanud Atang Sendjaja menerima bantuan alat pencacah dari Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Perikanan dan Peternakan. Perangkat ini akan mengolah limbah batang serta daun jagung menjadi pakan domba, baik secara langsung maupun melalui pembuatan silase, sehingga menciptakan siklus produksi ramah lingkungan dan efisien.
Acara panen dihadiri kepala dinas di lingkungan Lanud serta Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Dra. Nurhayati, M.Si. Kolaborasi ini menjadi contoh sinergi efektif antara institusi militer dan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan lahan produktif guna mewujudkan kemandirian pangan lokal.
Inisiatif Lanud Atang Sendjaja tidak hanya meningkatkan pasokan pangan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional melalui integrasi agrikultur, peternakan, dan distribusi komunitas di Bogor.





