JAKARTA – Petugas pemadam kebakaran di Los Angeles bekerja keras untuk mengatasi dua kebakaran hutan yang telah berlangsung selama enam hari berturut-turut, memanfaatkan jeda sementara dalam kondisi berbahaya sebelum angin kencang diprediksi akan memperburuk api.
Menurut Gubernur California Gavin Newsom, setidaknya 24 orang tewas dalam kebakaran yang dianggap sebagai salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah AS ini, yang telah menghancurkan ribuan rumah dan memaksa lebih dari 100.000 orang mengungsi.
Kebakaran telah meratakan seluruh lingkungan, menghancurkan rumah-rumah warga, baik yang kaya maupun biasa, meninggalkan pemandangan yang mengerikan. Pejabat setempat menyebutkan bahwa sedikitnya 12.300 bangunan rusak atau hancur.
“Kota L.A. mengalami malam yang penuh teror dan kesedihan yang tak terbayangkan,” ungkap Pengawas Wilayah Los Angeles, Lindsey Horvath, dilansir dari Reuters.
Petugas pemadam kebakaran udara, beberapa di antaranya mengambil air dari Samudra Pasifik, terus berusaha memadamkan api dengan menjatuhkan air dan bahan kimia. Sementara itu, petugas darat dengan peralatan tangan dan selang berusaha menghentikan laju Kebakaran Palisades saat api mulai menjalar ke wilayah Brentwood yang mewah dan area lainnya di Los Angeles.
Kebakaran di sisi barat kota ini telah melanda area seluas 23.713 hektar atau sekitar 37 mil persegi, dengan hanya 13% api yang berhasil dikendalikan. Di sisi lain, Kebakaran Hurst di utara kota sudah terkendali hingga 89%, sementara tiga kebakaran lainnya di wilayah tersebut telah berhasil dipadamkan sepenuhnya, meski area di dalam garis pengendalian kemungkinan masih terbakar.
Di bagian timur Los Angeles, Kebakaran Eaton telah menghanguskan lahan seluas 14.117 hektar, hampir sebesar Manhattan. Upaya pemadaman api meningkat menjadi 27%, naik dari 15% sehari sebelumnya.




