JAKARTA – Luca Marini dan Honda mencatatkan akhir pekan yang menggembirakan di Balaton Park, Hungaria. Kurang dari tiga bulan setelah mengalami cedera serius saat tes persiapan 8 Hours of Suzuka, pembalap Italia itu bangkit dengan performa impresif: finis keempat di Sprint dan balapan utama, hasil terbaiknya sejak bergabung dengan tim pabrikan Jepang awal tahun lalu.
Setelah Joan Mir meraih posisi keenam di Austria, RC213V kembali menunjukkan potensi di dua trek non-tradisional. Marini pun tampil konsisten dan membawa pulang progres nyata pasca jeda musim panas.
“Balapan yang sangat bagus, saya menikmatinya. Saya memulai dengan awal yang sangat baik dan bermanuver dengan baik di dua tikungan pertama, kemudian semuanya berjalan sesuai rencana karena kami semua berbaris dalam jarak kurang lebih setengah detik satu sama lain,” ujar Marini.
Duel sengit dengan Franco Morbidelli untuk posisi kelima menjadi sorotan. Di lap terakhir, Marini mencoba menyalip di Tikungan 9, terjadi kontak ringan yang membuatnya memotong chicane. Race Direction pun memintanya menyerahkan posisi kepada rekan satu akademi, Morbidelli.
“Saya mencoba mencari celah untuk menyalipnya serapi mungkin… Saya tidak menyadari bahwa kami telah bersenggolan, jadi saya ingin menonton lagi aksi menyalipnya di TV, meskipun saya belum punya kesempatan,” katanya.
Marini juga menyoroti tantangan menyalip di sirkuit sempit Hungaria. “Mungkin ada beberapa kali salip-menyalip, tapi balapannya lebih panjang, jadi ada lebih banyak variabel… Hal itu harus diperhitungkan secara keseluruhan,” jelasnya.
Meski tampil solid di Hungaria dan Austria, Marini menilai ujian sesungguhnya baru akan datang di Barcelona. Trek dengan cengkeraman rendah dan tuntutan mesin tinggi menjadi tantangan besar bagi RC213V.
“Semuanya akan ditinjau kembali di Barcelona… Sekarang, Barcelona akan menjadi tanda tanya besar, karena ini adalah trek di mana mesin sangat diperhitungkan dan hanya ada sedikit cengkeraman di lintasan dan itu adalah dua titik lemah kami,” ucapnya.
Secara pribadi, Marini merasa puas dengan progres yang dicapai. “Saya tahu sejak awal tahun lalu bahwa bisa mendapatkan hasil seperti ini, karena saya tahu potensi saya… Sekarang, kami sudah berada di arah yang benar, saatnya untuk mendorong dan mendapatkan hasil.”
Kontribusinya terhadap pengembangan RC213V mendapat apresiasi di internal Honda. Meski ada suara yang menyarankan agar ia dipasangkan dengan pembalap pemenang, Marini menolak gagasan itu.
“Saya pikir Honda perlu menempatkan motor terkuat di grid dan kemudian membiarkan pembalap terkuat menang. Saya juga bisa menang dan saat ini, saya sangat senang dengan Joan, karena kami bekerja dengan sangat baik di tim pabrikan,” tegasnya.




