JAKARTA – Pusat Penerangan (Puspen) TNI bantah rotasi Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh ada kaitannya dengan dua pesawat EMB-314 Super Tucano jatuh di Keduwung, Puspo, Pasuruan. Jawa Timur. Kedua pesawat yang jatuh itu berasal dari Skadron Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
“(Rotasi Danlanud Abdulrachman Saleh) tidak ada hubungannya dengan itu,” kata Kepala Puspen (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono saat ditemui di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023).
Julius menuturkan dalam salinan surat, disebutkan bahwa mutasi, rotasi, dan promosi jabatan itu berdasarkan dari hasil sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti) pada 29 September 2023. “Mutasi, rotasi, dan promosi jabatan itu juga berdasarkan surat kepala staf tiga matra pada 25, 26, dan 27 Oktober, sementara peristiwa jatuhnya dua pesawat Super Tucano terjadi pada Kamis 16 November,” terangnya.
Julius menambahkan bahwa mutasi, rotasi, dan promosi jabatan yang terbaru ini merupakan rangkaian proses. “(Proses mutasi) itu adalah rangkaian. Rapat koordinasi Mabes TNI, mabes dari tiga matra, dan kementerian/lembaga,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melakukan mutasi dan rotasi terhadap 60 perwira tinggi (pati).
Mutasi dan rotasi berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1324/XI/2023 tanggal 17 November 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Panglima Yudo turut mengganti Danlanud Abdulrachman Saleh dari Marsekal Pertama (Marsma) Fairlyanto ke Marsma Firman Wirayuda yang saat ini menjabat Direktur Latihan (Dirlat) Komando Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AU.