JAKARTA – Fenomena Supermoon November 2025 kembali menjadi daya tarik bagi para pencinta langit di Indonesia, ketika bulan mencapai jarak terdekatnya dari Bumi dan tampak jauh lebih besar serta terang daripada biasanya.
Supermoon terjadi ketika Bulan berada di titik perigee, yakni posisi terdekat dengan Bumi dalam orbitnya yang berbentuk elips.
Karena jarak tersebut, pantulan sinar Matahari yang mengenai permukaan Bulan terlihat lebih menyala di langit malam.
Pada tahun 2025, fenomena Supermoon muncul sebanyak tiga kali, yakni pada 7 Oktober, 5 November, dan 4 Desember.
Momen puncak Supermoon kali ini dapat diamati pada Rabu, 5 November 2025 pukul 20.19 WIB, ketika jarak Bulan dengan Bumi mencapai sekitar 356.980 kilometer.
Waktu Terbaik Menyaksikan Supermoon di Indonesia
Puncak Supermoon November 2025 bisa dinikmati setelah terbitnya Bulan menjelang malam, dengan waktu pengamatan ideal mulai pukul 18.30 hingga sekitar 21.00 WIB.
Saat itu, Bulan akan menampakkan ukuran dan kecerahan maksimal, sehingga mudah diamati dari berbagai wilayah Indonesia yang berawan tipis atau langit cerah.
Untuk menyaksikan keindahan Supermoon dengan jelas, para pengamat dianjurkan mencari lokasi terbuka yang minim polusi cahaya, seperti pantai, perbukitan, atau area pinggiran kota.
Tips Melihat Supermoon Lebih Jelas
- Gunakan Teleskop atau Kamera Lensa Panjang
Dengan teleskop atau kamera ber-lensa tele, pengamat dapat menangkap detail permukaan Bulan, termasuk kawah dan teksturnya, secara lebih tajam.
- Manfaatkan Teropong Astronomi
Teropong berperbesaran 7×50 atau 10×50 menjadi pilihan ideal untuk pengamatan langit malam yang stabil dan portabel.
- Gunakan Aplikasi Digital
Aplikasi seperti Stellarium atau situs seperti Google Moon membantu mengenali posisi Bulan, rasi bintang di sekitarnya, serta memberikan informasi waktu terbaik pengamatan.
Dampak Positif Supermoon bagi Pengamat Langit
Fenomena Supermoon menghadirkan cahaya bulan yang jauh lebih terang dibandingkan malam-malam biasa.
Hal ini disebabkan posisi Bulan yang sangat dekat dengan Bumi, menjadikannya tampak sekitar 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih cerah dari biasanya.
Keindahan visual Supermoon menciptakan panorama langit malam yang menakjubkan dan romantis, menjadi momen sempurna bagi fotografer maupun masyarakat umum untuk menikmati keajaiban alam semesta secara langsung.
Dampak Alam Akibat Supermoon
Meski menakjubkan, Supermoon juga memicu peningkatan gaya gravitasi antara Bulan dan Bumi.
Akibatnya, fenomena ini dapat menyebabkan pasang laut tinggi atau high tide di sejumlah wilayah pesisir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengingatkan potensi banjir rob di kawasan pantai utara Jawa, Sumatera bagian timur, dan Kalimantan, akibat tarikan gravitasi kuat saat Bulan berada di titik terdekatnya.
Fenomena Langka yang Layak Dinikmati
Supermoon November 2025 bukan sekadar tontonan langit, tetapi juga momen edukatif untuk memperdalam pemahaman tentang tata surya.
Dengan persiapan sederhana dan langit yang cerah, masyarakat dapat menikmati salah satu pemandangan alam paling memesona di penghujung tahun ini.***





