JAKARTA – Tidur cukup tidak selalu berarti tidur berkualitas. Ada banyak faktor yang bisa membuat tubuh tetap lelah meski sudah tidur sesuai rekomendasi 7–9 jam per malam. Berikut rangkuman penyebab utama:
Penyebab Utama
- Kualitas Tidur Buruk
- Gangguan seperti sleep apnea, insomnia, atau tidur gelisah membuat tubuh gagal mencapai fase tidur dalam.
- Akibatnya, energi tidak benar-benar pulih meski durasi tidur panjang.
- Ketidakseimbangan Hormon
- Melatonin dan kortisol mengatur siklus tidur-bangun.
- Stres, begadang, atau jam tidur tidak konsisten bisa mengganggu produksi hormon ini.
- Pola Tidur Tidak Teratur
- Tidur cukup di satu malam tidak menutupi efek begadang di malam lain.
- Ritme sirkadian tubuh terganggu sehingga tetap merasa lelah.
- Pola Makan & Gaya Hidup
- Kafein, alkohol, atau makanan berat sebelum tidur mengganggu kualitas tidur.
- Solusi: hindari kopi malam hari dan beri jeda minimal 2 jam antara makan malam dan tidur.
- Lingkungan Tidur Tidak Nyaman
- Suara bising, cahaya terang, suhu ekstrem, atau paparan gadget bisa mengganggu tidur.
- Pastikan kamar tenang, gelap, dan sejuk.
- Oversleeping (Tidur Terlalu Lama)
- Tidur berlebihan memicu sleep inertia (pusing, lemas, sulit bangun).
- Idealnya tidur konsisten 7–9 jam, dengan tidur siang singkat (20–30 menit).
- Kondisi Kesehatan Tertentu
- Depresi, anemia, gangguan tiroid, atau kekurangan zat besi bisa membuat tubuh tetap lelah.
- Jika kantuk berlebihan tidak hilang, sebaiknya konsultasi ke dokter.
Tips Singkat Agar Tidur Lebih Berkualitas
- Jaga konsistensi jam tidur dan bangun.
- Hindari kafein/alkohol menjelang tidur.
- Ciptakan lingkungan tidur nyaman (gelap, sejuk, tenang).
- Lakukan relaksasi ringan sebelum tidur (misalnya membaca atau meditasi).
- Perhatikan kesehatan tubuh bila kantuk berlebihan terus berlanjut.