JATIM – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memantau langsung proses evakuasi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali. Pemantauan dilakukan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis malam, 3 Juli 2025.
Dudy menginstruksikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk segera menginvestigasi penyebab kecelakaan kapal yang terjadi pada Rabu, 2 Juli 2025.
“Keselamatan penyeberangan adalah prioritas utama. KNKT telah diminta untuk mengusut penyebab kecelakaan ini demi mencegah kejadian serupa di masa depan,” ujar Dudy
Upaya Evakuasi dan Pencarian Korban
Menhub meminta tim gabungan, yang melibatkan Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, dan pihak terkait lainnya, untuk mempercepat proses pencarian dan penyelamatan korban.
“Kami memanfaatkan golden time untuk menemukan lebih banyak penumpang yang selamat,” katanya.
Berdasarkan data terkini, KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 awak kapal, serta 22 unit kendaraan.
Hingga Kamis malam, 29 orang dilaporkan selamat, sementara 6 orang ditemukan meninggal dunia. Menhub menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan mendoakan pemulihan bagi para penyintas.
Dugaan Penumpang Tak Terdaftar
Menyikapi adanya dugaan penumpang yang tidak terdaftar dalam manifest, Menhub menyatakan pihaknya akan melakukan verifikasi ulang untuk memastikan jumlah korban.
“Kami akan memeriksa apakah ada penumpang selamat yang belum melapor. Semua data akan diverifikasi dengan cermat,” tegasnya.
Imbauan Keselamatan Pelayaran
Menhub juga mengingatkan petugas di lapangan untuk mengutamakan keselamatan kerja, mengingat kondisi cuaca di Selat Bali yang kurang bersahabat. Ia mengajak operator penyeberangan dan masyarakat untuk memperkuat budaya keselamatan dalam transportasi laut guna mencegah insiden serupa.
“Kerja sama tim gabungan diharapkan membuahkan hasil maksimal. Kami akan terus memperbarui informasi sesuai perkembangan di lapangan,” tutupnya




