JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Sugiono dijadwalkan berangkat ke Pyongyang pada Jumat (10/10) besok untuk melakukan kunjungan kerja selama dua hari.
Kunjungan ini menjadi sorotan karena menjadikan Sugiono sebagai Menlu RI pertama yang mengunjungi Korea Utara (Korut) dalam kurun waktu 12 tahun terakhir, sejak era Marty Natalegawa pada 2013.
Agenda utama mencakup pertemuan bilateral dengan Menlu Korut Choe Son-hui, yang diharapkan memperkuat hubungan diplomatik di tengah dinamika geopolitik Asia Timur.
Kunjungan kerja Sugiono ini merupakan respons atas undangan resmi dari Choe Son-hui, di mana kedua pihak akan membahas isu-isu krusial seperti penguatan kerja sama bilateral, regional, hingga global.
Selain itu, Menlu RI juga akan meninjau ulang operasional Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Pyongyang, yang sempat ditutup sementara pada 2021 akibat pandemi COVID-19.
Langkah ini menegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga dialog konstruktif dengan mitra strategis di kawasan, termasuk Korut, meski di tengah tantangan sanksi internasional dan ketegangan regional.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Yvonne Mewengkang, menjelaskan rincian kunjungan tersebut dalam konferensi pers di Gedung Pancasila, Jakarta, pada Kamis (9/10) sore.
Ia menekankan bahwa agenda bilateral akan difokuskan pada upaya mempererat hubungan kedua negara.
“Pak Menlu akan melakukan kunjungan kerja ke Pyongyang pada 10–11 Oktober untuk memenuhi undangan Menlu Republik Rakyat Demokratik Korea, dan pada 11 Oktober Pak Menlu akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Korea dan isu-isunya tentunya membicarakan penguatan kerja sama bilateral, regional, maupun global,” kata Yvonne.
Yvonne menambahkan bahwa kunjungan ini juga menjadi momen untuk mengonfirmasi perkembangan hubungan pasca-pandemi, termasuk pembukaan kembali fasilitas diplomatik Indonesia di ibu kota Korut.
“Kalau tidak salah terakhir Menlu RI ke Pyongyang itu tahun 2013, jadi tentunya kita akan update lagi ke teman-teman saat bilateralnya sudah berlangsung. Rencana yang tanggal 10 Menlu akan berangkat menuju Pyongyang besok,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kunjungan Sugiono diharapkan membuka peluang kolaborasi baru, seperti perdagangan dan pertukaran budaya, mengingat KBRI Pyongyang baru saja membuka gerai produk Indonesia pertama di Korut sebagai langkah awal normalisasi hubungan.
Hal ini sejalan dengan diplomasi aktif Indonesia di forum internasional, termasuk ASEAN dan PBB, untuk mendorong perdamaian di Semenanjung Korea.
“Pak Menlu juga akan meninjau KBRI Pyongyang. Kondisinya, kan, sempat ditutup, ya, pada tahun 2021 yang COVID itu. Jadi selain memenuhi undangan, Pak Menlu juga akan meninjau KBRI Pyongyang di sana,” pungkas Yvonne.
Kunjungan ini tiba di saat yang tepat, di mana Indonesia terus memperluas jaringan diplomatiknya untuk mendukung visi ASEAN sebagai pusat stabilitas regional. Update lebih lanjut dari pertemuan bilateral di Pyongyang diharapkan segera disampaikan Kemlu RI pasca-kunjungan pada 11 Oktober mendatang.




