JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bertolak menuju Amman, Yordania, Sabtu (12/4/2025), untuk mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam rangkaian kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara di kawasan Timur Tengah dan Turki.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian (Kementan), Moch. Arief Cahyono, menyatakan bahwa selama berada di Yordania, Mentan Amran dijadwalkan menandatangani nota kesepahaman kerja sama di bidang pertanian dengan pihak Kerajaan Hasyimiyah.
“Kehadiran Mentan merupakan bagian dari upaya memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan negara-negara mitra strategis, khususnya di sektor perdagangan, investasi, dan pertanian,” ujar Arief, sebagaimana yang dikutip di Antara pada Sabtu (12/4).
Dalam rombongan tersebut turut serta pula Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang ikut mendampingi Presiden dalam lawatan penting ini.
Indonesia dan Yordania telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1950, dan kerja sama kedua negara terus diperluas ke berbagai sektor yang saling menguntungkan.
Nota kesepahaman yang akan diteken kali ini mencakup ruang lingkup kerja sama yang luas, mulai dari pertukaran informasi dan dokumentasi ilmiah, pelaksanaan program pelatihan dan peningkatan kapasitas, hingga kolaborasi magang dan partisipasi dalam pameran internasional.
Selain itu, kerja sama juga diarahkan pada promosi perdagangan dan investasi pertanian, fasilitasi akses pasar untuk produk-produk pertanian, serta eksplorasi bentuk kerja sama strategis lainnya yang disepakati kedua belah pihak.
Menurut Arief, kerja sama ini sangat relevan mengingat potensi saling melengkapi antara Indonesia dan Yordania.
Indonesia memiliki keunggulan dalam produksi komoditas tropis seperti kelapa sawit, rempah-rempah, dan karet, sementara Yordania dikenal sebagai salah satu produsen fosfat terbesar di dunia serta unggul dalam teknologi pertanian lahan kering dan pengelolaan air.
“Kesamaan karakter sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim juga membuka peluang besar dalam pengembangan industri halal, termasuk sektor pangan berbasis syariah,” tambah Arief.
Langkah diplomatik ini dinilai sebagai wujud komitmen kuat Indonesia dalam memperluas kolaborasi internasional di sektor pertanian.
Kehadiran Mentan Amran di panggung diplomasi turut memperkuat posisi Indonesia dalam mendorong ketahanan pangan nasional dan peningkatan kesejahteraan petani melalui jaringan kerja sama global.




