Jakarta – Menkopolhukam Mahfud MD menyampaikan bahwa terdapat penyusup yang masuk ke dalam struktur lembaga pemerintah, yang dapat melemahkan daripada menguatkan.
Ia mengingatkan agar tidak lengah dan mengabaikan upaya pelemahan dari dalam. “Sekali lagi jangan kita terlena dan menutup mata dengan upaya pelemahan struktur dari dalam. Karena di berbagai struktur di berbagai lembaga pemerintahan itu banyak penyusup yang justru melemahkan, bukan menguatkan,”katanya.
Mahfud MD menekankan pentingnya proses seleksi yang lebih ketat untuk posisi-struktur di lembaga, terutama dalam lembaga penegakan hukum, agar tidak terisi oleh orang-orang yang dipesan.
“Proses seleksi atau rekrutmen jabatan publik juga harus lebih diperketat, tidak boleh berdasarkan pesanan terutama untuk lembaga penegakan hukum,” pintanya.
Ia juga menyebut maraknya praktik korupsi di Indonesia, yang diperkuat oleh penurunan indeks persepsi korupsi pada tahun 2022. Namun, Mahfud MD menyatakan bahwa tidak diperlukan revolusi, melainkan Indonesia harus melanjutkan reformasi untuk mengurangi praktik korupsi.
Menurutnya, reformasi adalah jalur tengah antara evolusi yang berkembang perlahan dan revolusi yang total. Mahfud MD mengajak untuk kembali menjaga dan melanjutkan reformasi dengan tujuan mewujudkan negara maju.
“Karena itu mari kita tata ini kembali, kita tetap akan melanjutkan reformasi dan menurut saya kita tidak perlu berpikir revolusi, reformasi itu jalan tengah antara evolusi dan revolusi,” tutupnya.