Dalam sebuah momen penuh makna, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Dr (HC) Irwan Hidayat mendapatkan kehormatan menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES). Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Rektor UNNES Prof. Dr. S. Martono, M.Si., para Wakil Rektor, Ketua dan anggota Senat Akademik, serta para pemimpin institusi lainnya.
Dalam orasi ilmiah yang disampaikan, Dr (HC) Irwan Hidayat menceritakan perjalanan panjang yang tidak hanya mencerminkan perjuangan pribadi, tetapi juga transformasi besar Sidomuncul sebagai salah satu perusahaan herbal terkemuka di Indonesia.
Awal Perjalanan: Langkah Kecil Menuju Visi Besar
Pada awalnya, Sidomuncul hanya merupakan usaha keluarga sederhana dengan pembagian tugas di antara anggota keluarga. Namun, setelah belasan tahun mencoba meniru strategi perusahaan jamu lain, usaha tersebut belum menunjukkan perkembangan signifikan. Sebuah refleksi mendalam kemudian menghasilkan kesadaran penting: Sidomuncul tidak bisa hanya menjadi pengikut, tetapi harus menjadi pelopor melalui pendekatan baru.
Ide besar itu muncul di tahun 1985, memproduksi jamu berbahan alami dengan standar farmasi dan uji klinis. Namun, perjalanan mewujudkan visi ini bukan tanpa tantangan. Saat itu, fasilitas produksi Sidomuncul belum memenuhi standar farmasi, dan pendanaan yang terbatas menjadi penghalang utama.
Dengan semangat inovasi, langkah-langkah strategis mulai dijalankan:
1. Fokus pada Produk Unggulan : Tolak Angin serbuk dipilih sebagai produk andalan yang menjadi lokomotif bagi produk-produk lainnya.
2. Inovasi Produk : Dari serbuk menjadi cair, dengan pengemasan aluminium foil untuk menjaga kualitas.
3. Standardisasi Merek dan Logo : Nama Sidomuncul dan Tolak Angin didaftarkan secara resmi, memastikan identitas produk lebih kuat di pasar.
4. Pendekatan Kehumasan : Divisi Public Relations (PR) didirikan pada tahun 1993 untuk mendukung komunikasi perusahaan, termasuk program ikonik Mudik Gratis yang telah membantu lebih dari 400.000 orang pulang ke kampung halaman.
Hasilnya, kepercayaan masyarakat meningkat secara signifikan, mendorong pertumbuhan penjualan hingga pabrik lama di Bugangan, Semarang, tidak mampu memenuhi permintaan.
Pendirian Pabrik Berstandar Farmasi
Pada tahun 1997, pembangunan pabrik baru dimulai di Bergas, Semarang, dengan luas 20 hektar. Pabrik ini selesai pada tahun 2000 dan memenuhi standar farmasi yang ketat. Dilengkapi dengan laboratorium canggih, Sidomuncul menjadi pelopor pabrik herbal modern di Indonesia, mendapatkan izin produksi farmasi dari BPOM untuk produk berbasis herbal.
Sidomuncul melakukan standardisasi ketat mulai dari bahan baku hingga produk akhir:
– Kerjasama dengan petani binaan untuk memastikan kualitas bahan herbal.
– Uji toksisitas untuk memastikan keamanan konsumsi jangka panjang.
– Uji farmakologi yang membuktikan bahwa Tolak Angin efektif meningkatkan daya tahan tubuh.
Salah satu langkah penting dalam strategi pemasaran adalah pemilihan tagline “Orang Pintar Minum Tolak Angin.” Tagline ini mencerminkan filosofi bahwa setiap orang harus cerdas memilih produk berkualitas untuk kesehatannya. Tagline ini diperkuat dengan pemilihan endorser dari berbagai profesi untuk menunjukkan bahwa semua orang pintar dalam bidang masing-masing.
Dampak Sosial dan Masa Depan Sidomuncul
Sidomuncul tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga memiliki kontribusi sosial yang besar. Program seperti operasi bibir sumbing, penanganan stunting, operasi katarak, dan bantuan bencana telah memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dengan perjalanan yang luar biasa ini, Sidomuncul tidak hanya menjadi simbol keberhasilan sebuah perusahaan herbal, tetapi juga inspirasi tentang bagaimana inovasi dan dedikasi dapat mengubah mimpi menjadi kenyataan.
“Gelar Doktor Honoris Causa ini bukan hanya penghargaan pribadi, tetapi juga pengakuan atas semangat tim dan dukungan keluarga besar Sidomuncul,” tutup Dr (HC) Irwan Hidayat dengan penuh rasa syukur Kini, Sidomuncul berdiri sebagai pelopor di industri herbal dengan visi menjadikan produk berbasis alam sebagai solusi kesehatan global.