JAKARTA – Lionel Messi dan Inter Miami berusaha melanjutkan langkah bersejarah mereka pada playoff Piala MLS dengan menghadapi FC Cincinnati pada semifinal Wilayah Timur, Minggu (23/11/2025). Miami yang berstatus unggulan ketiga akan menantang Cincinnati sebagai unggulan kedua.
Messi tampil luar biasa dalam tiga kemenangan putaran pertama atas Nashville SC, mencetak lima gol dan menyumbang tiga assist. Sejak kedatangan Messi pada musim panas 2023, Miami mencatat rekor impresif 7-1-3 melawan Nashville.
Namun catatan berbeda terjadi saat menghadapi Cincinnati. Inter Miami belum pernah menang dalam enam pertemuan terakhir di semua kompetisi, dengan rekor 0-3-3. Musim ini, Cincinnati menundukkan Miami 3-0 di kandang dan menahan imbang 0-0 pada laga tandang. Meski begitu, hasil tersebut terjadi sebelum Miami diperkuat dua pemain Argentina, Rodrigo de Paul dan Mateo Silvetti.
“Saya rasa sebagian besar (Inter Miami), dari susunan pemain inti itu, sudah berbeda,” ujar pelatih Cincinnati, Pat Noonan, dilansir dari Reuters. “Jadi, tentu saja, kami melihat kembali pertandingan-pertandingan itu dan berkata, ‘Oke, apa yang bisa kami pelajari darinya?’ Tapi seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, kita tidak perlu melihat terlalu jauh ke belakang. Dan dalam kasus ini, kami tidak terlalu banyak mempersiapkan diri dengan melihat pertandingan-pertandingan itu, hanya berdasarkan kondisinya sekarang.”
Cincinnati sendiri memiliki deretan pemain berbahaya. Evander mencetak 18 gol dan 15 assist pada musim debutnya, sementara Kevin Denkey menambah 15 gol. Tim asuhan Noonan juga mencatat rekor kandang 4-0-1 dalam lima laga terakhir, termasuk playoff, dengan hanya kebobolan tiga gol.
Penyerang Miami, Luis Suarez, menilai motivasi lawan selalu berlipat ganda saat menghadapi timnya. “Bagi rival kami, bermain melawan kami adalah pertandingan terbaik tahun ini, hari mereka untuk bersinar, kesempatan mereka untuk menjadi pusat perhatian, pertandingan besar mereka. Begitulah cara mereka menghadapinya,” ujarnya kepada SPORT, sebagaimana ditafsirkan BeIN Sports. “Tahun lalu, kami (tereliminasi) pertama di babak playoff dan kalah dari tim peringkat kedelapan. Itu bukti nyata bahwa tidak ada yang mudah.”