JAKARTA – Puluhan pesawat angkatan udara Prancis dijadwalkan akan singgah di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta. Puluhan pesawat akan tiba di tanah air secara bertahap mulai 24 hingga 1 Agustus mendatang.
Puluhan pesawat milik ankatan udara Prancis itu adalah 6 unit pesawat tempur Rafale, 4 pesawat angkut Airbus A400M dan tiga pesawat pengisi bahan bakar A330 MRTT.
Kedatangan pesawat Prancis tersebut dilakukan dalam rangka misi Pegase 2023, di mana dalam misi ini sekitar dua puluhan pesawat Angkatan Udara Prancis dikerahkan menuju wilayah Indo-Pasifik
Dalam misi tersebut, Prancis juga dilaporkan mengerahkan 320 penerbang, 55 ton kargo, 10 pesawat Rafale, 5 pesawat tanker multirole Airbus A330 MRTT, dan 4 pesawat angkut A400M.
Sebelumnya, pasukan Angkatan Udara Prancis terlebih dahulu mengikuti serangkaian latihan di Pasifik, termasuk keikutsertaan dalam latihan bersama NORTHERN EDGE yang dipimpin oleh Komando Amerika Serikat (AS) di Pasifik (Guam, Palau, Hawaii). Selain Jakarta, secara total mereka akan singgah di sepuluh negara dan melakukan pertukaran dengan pasukan dari 14 angkatan udara negara mitra.
“Persinggahan ke Jakarta ini akan memungkinkan diperkuatnya kerja sama yang terbina antara kedua negara kita, sebagai kelanjutan dari persinggahan misi Jeanne d’Arc 23 dan latihan Garuda Guerrier, serta pemberdayaan industri aeronautika pertahanan Prancis,” tulis keterangan resmi Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia.
Untuk diketahui, Prancis dan Indonesia telah menjalin kemitraan strategis sejak tahun 2011. Kerja sama tersebut kemudian diperkuat dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama di bidang pertahanan pada tanggal 28 Juni 2021.
“Kedua negara mempunyai kepentingan yang sama, baik dalam hal tantangan keamanan kawasan, yaitu perdamaian, stabilitas dan kemakmuran kawasan, kepatuhan pada hukum internasional, maupun tantangan global, seperti penangkapan ikan illegal, dan perubahan iklim,” ungkap Kedubes Prancis.
Kehadiran Rafale dan A400M di Indonesia kali ini menjadi menarik pasalnya kedua alat utama sistem persenjataan (alutsista) tersebut merupakan dua jenis pesawat yang akan memperkuat pertahanan udara Indonesia dan menjadi ‘buah’ diplomasi Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto.