JATIM – Gunung Arjuno, salah satu destinasi pendakian populer di Jawa Timur dengan ketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut (Mdpl), kembali menjadi sorotan. Kali ini, bukan hanya keindahan alamnya yang mencuri perhatian, melainkan insiden hilangnya 11 pendaki di jalur tidak resmi.
Kejadian ini terjadi pada Kamis dini hari, 30 Mei 2025, dan membawa kembali cerita mistis tentang “Pasar Setan” yang melegenda di kalangan pendaki. Apa yang sebenarnya terjadi? Simak kronologi lengkapnya!
Kronologi 11 Pendaki Hilang di Gunung Arjuno
Peristiwa ini bermula ketika sekelompok pendaki, berjumlah 11 orang, memulai perjalanan mereka menuju Bukit Lincing, Kecamatan Singosari, Malang, untuk mendaki Gunung Arjuno. Menurut Bambang Subinajar, petugas setempat, rombongan ini berangkat sekitar pukul 01.00 WIB melalui jalur tidak resmi di kawasan Kebun Teh Wonosari.
“Mereka diduga naik melalui jalur tidak resmi via Kebun Teh Wonosari tanpa mengantongi tiket pendakian atau registrasi kepada pengelola,” ujar Bambang, Jumat (30/5/2025).
Keputusan menggunakan jalur tidak resmi ini menjadi pemicu utama insiden. Jalur tersebut tidak hanya berbahaya karena minim pengawasan, tetapi juga dikenal memiliki medan yang sulit dan rawan tersesat. Hingga berita ini ditulis, tim SAR masih berupaya mencari keberadaan para pendaki yang belum diketahui nasibnya.
Misteri Pasar Setan, Legenda yang Menghantui
Gunung Arjuno bukan hanya dikenal karena keindahan sabananya, tetapi juga cerita mistis yang melekat erat di hati para pendaki. Salah satu yang paling terkenal adalah kisah “Pasar Setan,” sebuah fenomena misterius yang konon terjadi di salah satu sabana luas di jalur pendakian.
Kabarnya, pasar ini hanya muncul pada waktu tertentu dan sering dikaitkan dengan pengalaman supranatural yang dialami pendaki. Menurut cerita yang beredar, Pasar Setan adalah tempat di mana pendaki bisa mendengar suara ramai seperti pasar tradisional, namun tidak ada wujud fisik yang terlihat. Beberapa pendaki mengaku pernah tersesat setelah “mengikuti” suara-suara ini, yang konon merupakan ulah makhluk gaib.
Meski belum ada bukti ilmiah, cerita ini terus hidup dan menjadi bagian dari daya tarik sekaligus kengerian Gunung Arjuno.
Bahaya Jalur Tidak Resmi dan Pentingnya Registrasi
Insiden hilangnya 11 pendaki ini kembali menyoroti pentingnya mematuhi aturan pendakian. Jalur resmi Gunung Arjuno, yang baru saja dibuka kembali pada 19 Mei 2025 setelah 10 bulan ditutup, memiliki pos pemeriksaan dan petugas yang siap membantu.
Kepala UPT Tahura R Soerjo, Ahmad Wahyudi, menegaskan bahwa pendaki wajib berhati-hati dan mengikuti arahan petugas. “Iya benar sudah dibuka kembali. Sudah kondusif sehingga jalur pendakian dibuka,” katanya, Senin (19/5/2025).
Menggunakan jalur tidak resmi tidak hanya membahayakan keselamatan, tetapi juga mempersulit upaya penyelamatan jika terjadi sesuatu. Registrasi pendakian memungkinkan petugas untuk memantau jumlah pendaki dan memberikan bantuan cepat saat dibutuhkan.
Upaya Pencarian dan Harapan Menemukan Pendaki
Tim SAR gabungan dari Basarnas Surabaya dan relawan setempat saat ini tengah menyisir kawasan Gunung Arjuno. Medan yang curam dan kabut tebal menjadi tantangan besar dalam operasi pencarian.
Pengalaman serupa pernah terjadi pada Maret 2025, ketika tiga pendaki muda berhasil ditemukan selamat setelah tersesat di jalur tidak resmi Gunung Arjuno.
“Kami telah melakukan perjalanan 32 menit dengan elevasi 40 derajat untuk menjemput keluarga survivor yang melakukan pencarian mandiri,” ujar Yoni, koordinator tim SAR saat itu, Rabu (26/3/2025).
Masyarakat dan keluarga pendaki kini hanya bisa berharap agar 11 pendaki ini segera ditemukan dalam keadaan selamat. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa petualangan di alam bebas membutuhkan persiapan matang dan kepatuhan terhadap aturan.
Tips Aman Mendaki Gunung Arjuno
Agar kejadian serupa tidak terulang, berikut beberapa tips untuk pendaki:
Gunakan Jalur Resmi:
Pastikan mendaftar dan mendapatkan izin pendakian dari pengelola.
Persiapan Matang:
Bawa peralatan lengkap, termasuk peta, kompas, dan perbekalan cukup.
Cek Cuaca:
Hindari mendaki saat cuaca buruk atau kabut tebal.
Jangan Sendirian:
Selalu mendaki bersama tim dan beri tahu rencana perjalanan kepada keluarga atau petugas.
Hormati Alam:
Jangan mengabaikan tanda-tanda bahaya atau cerita lokal yang bisa jadi peringatan.
Petualangan dan Misteri Gunung Arjuno
Kisah hilangnya 11 pendaki di Gunung Arjuno menambah daftar panjang cerita dramatis di gunung yang penuh pesona sekaligus misteri ini. Dari keindahan sabana hingga cerita Pasar Setan yang bikin bulu kuduk merinding, Arjuno selalu punya cara untuk memikat hati sekaligus menguji nyali.