PADANG – Kementerian Dalam Negeri mengungkap dua provinsi berhasil menuntaskan pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP).
Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih), sebuah program strategis nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi akar rumput.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyatakan Sumatera Barat dan Lampung menjadi pionir dalam menyelesaikan pengurusan koperasi tersebut.
Dalam kunjungannya ke Padang, Kamis (29/5/2025), Bima Arya menyebut bahwa Sumatera Barat telah menuntaskan 98,58 persen proses pembentukan KMP dan ditargetkan rampung sepenuhnya pada hari yang sama.
Lampung disebut telah menyelesaikan seluruh tahapan lebih awal.
“Sumatera Barat pagi tadi sudah 98,58 persen dan insyaallah sore nanti sudah 100 persen,” ungkap Bima Arya saat menghadiri dialog peluncuran percepatan musyawarah desa dan kelurahan khusus pembentukan KMP.
Kesuksesan kedua provinsi tersebut diharapkan menjadi pemicu bagi daerah lain untuk mempercepat realisasi koperasi serupa.
Di Ranah Minang, kata Bima, koperasi memiliki nilai historis penting karena lahir dari pemikiran Bung Hatta, sang Bapak Koperasi Indonesia.
“Di sinilah gagasan besar koperasi dicetuskan Bung Hatta jadi harus 100 persen paling depan,” ujar Wamendagri.
Gagasan Besar dari Sejarah dan Harapan Masa Depan
Wamendagri Bima Arya mengungkap, banyak pihak bertanya-tanya soal efektivitas KMP—mulai dari optimisme, kekhawatiran, hingga potensi keberhasilan di lapangan.
Ia menilai keraguan itu wajar, karena program ini tergolong baru dan menyasar reformasi ekonomi berbasis komunitas.
Namun, ia menegaskan bahwa langkah pembentukan harus segera disusul dengan pendampingan intensif.
Pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan perlu aktif mengedukasi masyarakat tentang manfaat koperasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kita harus fokus pada pendampingan setelah proses pembentukan ini,” ucap Bima.
Ia menekankan bahwa Koperasi Merah Putih merupakan salah satu pilar utama visi Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia negara maju pada 2045, sekaligus sebagai sarana pemerataan kesejahteraan hingga ke tingkat rumah tangga.
Instruksi Presiden: Akselerasi dari Pusat ke Akar Rumput
Dalam arahannya, Presiden Prabowo telah meminta seluruh unsur pemerintahan—dari level menteri hingga RT/RW—untuk mendukung penuh percepatan program Koperasi Merah Putih.
Pendekatan lintas sektor ini dinilai vital agar koperasi tidak sekadar menjadi simbol, tetapi benar-benar menjadi mesin penggerak ekonomi rakyat.
Koperasi Merah Putih diharapkan mampu menampung kebutuhan warga, menyediakan akses logistik, hingga memperkuat peran ekonomi skala kecil dan menengah.
Dengan demikian, cita-cita menjadikan koperasi sebagai soko guru ekonomi nasional dapat diwujudkan secara konkret.***