ACEH – Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem mengungkap fakta mencengangkan terkait sikap sejumlah oknum bupati di Aceh saat banjir dan longsor melanda wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir. Pengakuan itu membuat presenter Najwa Shihab terkejut dalam wawancara eksklusif.
Pernyataan keras Mualem disampaikan saat menjadi narasumber di kanal YouTube Najwa Shihab yang tayang pada Selasa, 9 Desember 2025. Ia menegaskan bahwa para bupati yang terpilih melalui Pilkada memiliki kewajiban melayani rakyat, terutama saat musibah terjadi. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya.
“Kan kita lihat mereka dipilih oleh rakyat, kenapa bila terjadi kejadian begini mereka seperti acuh tak acuh, seperti tidak ada tanggung jawab. Makanya kita garis bawahi supaya kalau bupati Aceh yang seperti itu balik kanan saja, buat apa,” tegas Mualem.
Lebih jauh, mantan Panglima GAM itu blak-blakan menyebut ada bupati yang justru mengungsi ke luar daerah ketika wilayahnya dilanda banjir. Bahkan, ada pula yang tertangkap sedang karaoke di tengah penderitaan warga.
“Seperti itulah memimpin rakyat tidak fokus, tidak ada tanggung jawab. Masa begini-begini dia lari ke Medan, karaoke,” ujar Mualem dengan nada kesal.
Mendengar pernyataan itu, Najwa Shihab spontan bereaksi.“Ada yang karaoke, Mualem?” tanya Najwa terkejut.
“Begitulah lebih kurang,” jawab Mualem singkat.
Terkait kondisi terkini, sepuluh hari pasca-banjir bandang dan longsor pada Sabtu, 6 Desember 2025, Mualem menyebut Aceh sudah mulai pulih signifikan. Infrastruktur seperti listrik dan jembatan telah kembali berfungsi meski beberapa jembatan besar masih dalam perbaikan dan diperkirakan butuh dua hingga tiga hari lagi untuk tersambung penuh. Bantuan air bersih juga disebut sudah berjalan maksimal.
Meski begitu, beberapa wilayah seperti Takengon, Bireuen, dan Aceh Tenggara masih belum dapat diakses jalur darat.
“Beberapa yang belum pulih sempurna. Masih ferry boat dan sebagainya,” kata Mualem.
Pernyataan Gubernur Aceh ini memicu perbincangan hangat di media sosial dan menyoroti kinerja sejumlah kepala daerah dalam menangani bencana.