JAKARTA – Banjir rob setinggi lutut orang dewasa kembali melumpuhkan Jalan Dermaga Baru, Kali Adem Blok Empang, RT 01/22, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (5/12/2025) pagi. Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya mengerahkan 20 personel dan dua perahu karet untuk mengevakuasi warga, terutama anak-anak sekolah yang hendak berangkat maupun pulang.
Kasie Binmas SAR Air Ditpolairud Polda Metro Jaya, AKP Hamdanallah, menegaskan bahwa evakuasi memprioritaskan pelajar. “Kita melakukan evakuasi, membantu warga, khususnya untuk anak-anak sekolah yang kita prioritaskan. Baik anak-anak yang mau berangkat maupun yang pulang dari sekolah,” ujarnya kepada wartawan di lokasi.
Ia menambahkan bahwa pihaknya menurunkan dua unit perahu, yakni kano dan perahu karet, untuk membantu mobilitas warga di area yang tergenang.
“Kami dari Direktorat Polisi Perairan dan Udara, khususnya selaku Koordinator SAR, menurunkan personel untuk melakukan evakuasi di sekitar Kali Adem Muara Angke untuk membantu warga yang terdampak banjir. Personel sementara ada, lalu dua perahu berupa kano dan perahu karet,” tuturnya.
Hingga Jumat siang, ketinggian air masih berkisar 60 cm. Meski demikian, belum ada warga yang bersedia mengungsi dan sebagian memilih bertahan di rumah.
“Kalau berdasarkan prediksi BMKG, kita masih ada pasang tertinggi dari tanggal 4 sampai tanggal 6. Nanti puncaknya sekitar tanggal 6. Meski belum ada imbauan mengungsi,” jelasnya.
AKP Hamdanallah memastikan proses evakuasi berjalan lancar tanpa kendala berarti. Ia menegaskan bahwa kepolisian akan tetap all-out membantu warga meski situasi semakin sulit.
Ia juga mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi bahaya listrik saat banjir.
“Kami imbau warga tetap menjaga keamanan di lingkungannya masing-masing atau di rumahnya, lalu pada saat banjir, listrik harus kita perhatikan,” pungkasnya.
Banjir rob di pesisir Jakarta Utara diprediksi BMKG masih akan berlangsung hingga 6 Desember 2025, dengan puncak pasang tertinggi pada Sabtu besok. Warga diimbau terus memantau informasi resmi dari BMKG dan aparat setempat.