JAKARTA – Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN berinisial MIP (37) di Jakarta Pusat menggemparkan publik. Komando Daerah Militer Jaya (Pomdam Jaya) mengonfirmasi adanya dugaan keterlibatan oknum prajurit TNI dalam kasus keji ini.
Penyelidikan intensif tengah dilakukan untuk mengungkap peran oknum tersebut. “Betul (ada keterlibatan anggota TNI), saat ini sedang kita dalami terkait dugaan keterlibatannya,” ujar Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus saat dihubungi, Rabu (10/9/2025).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, menegaskan bahwa TNI tidak akan memberikan toleransi terhadap pelanggaran hukum, terutama tindak pidana berat seperti pembunuhan.
“Perlu kami tegaskan bahwa TNI sangat serius menanggapi setiap dugaan pelanggaran hukum yang melibatkan prajurit, apalagi jika berkaitan dengan tindak pidana berat seperti pembunuhan,” tegas Freddy.
Ia menambahkan, setiap prajurit yang terbukti bersalah akan menghadapi sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku.
“TNI berkomitmen, siapa pun prajurit yang memenuhi unsur-unsur pelanggaran hukum, terbukti melakukan pelanggaran atau tindak pidana, akan diproses secara tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” lanjutnya.
15 Tersangka Ditangkap, Terbagi dalam Empat Klaster Peran
Polda Metro Jaya telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus ini. “Yang sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka 15 orang,” ungkap Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, pada Rabu (27/8/2025).
Para tersangka terbagi dalam empat klaster peran, yaitu:
- Aktor Intelektual: Dwi Hartono (pengusaha bimbingan belajar online), YJ, AA, dan C.
- Pembuntut Korban: Bertugas mengintai pergerakan MIP sebelum aksi penculikan.
- Pelaku Penculikan: AT, RS, RAH, dan RW alias Eras.
- Pelaku Penganiayaan dan Pembuangan Jasad: Kelompok yang menyebabkan kematian MIP dan membuang jasadnya.
Kronologi Kejahatan dan Penemuan Jasad
MIP dilaporkan hilang sebelum akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada 21 Agustus 2025 di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Jasad korban ditemukan dengan tangan dan kaki terikat, serta mata tertutup lakban, menunjukkan tindakan keji yang terencana.
Penyelidikan Berlanjut
Kasus ini masih terus didalami oleh aparat kepolisian dan TNI untuk mengungkap motif di balik penculikan dan pembunuhan tersebut. Keterlibatan oknum TNI menjadi sorotan, mengingat sensitivitas kasus ini yang melibatkan tindak pidana berat.
Publik kini menanti perkembangan lebih lanjut terkait proses hukum para tersangka dan potensi keterlibatan pihak lain.




