JAKARTA – Mesin penghargaan untuk film “One Battle After Another” terus melaju tanpa tanda-tanda melambat. Justru sebaliknya, laju film tersebut semakin kencang.
Adaptasi Paul Thomas Anderson dari novel Thomas Pynchon “Vineland” itu menjadi favorit Los Angeles Film Critics Association (LAFCA), membawa pulang tiga penghargaan bergengsi: film terbaik, sutradara terbaik, serta pemeran pendukung terbaik untuk Teyana Taylor.
Pada pertemuan tahunan ke-51 LAFCA yang menandai pencapaian film terbaik sepanjang tahun, “One Battle After Another” menambah deretan karya yang sebelumnya berjaya hingga meraih Oscar, seperti “The Hurt Locker”, “Spotlight”, “Moonlight”, “Parasite” dan “Anora”.
Meski sering dikenal karena selera yang berani, pilihan LAFCA terbukti kerap sejalan dengan penghargaan besar Hollywood. Sejak 2009, enam pemenang sutradara terbaik versi LAFCA berhasil mengulang kemenangan di Oscar, mulai dari Kathryn Bigelow hingga Jane Campion.
Dilansir dari Veriety, Senin (8/12/2025), tahun ini menjadi edisi keempat LAFCA dengan kategori akting netral gender. Penghargaan untuk penampilan terbaik diberikan kepada Ethan Hawke dalam “Blue Moon” dan Rose Byrne dalam “If I Had Legs I’d Kick You.” Kemenangan tersebut menjadi penghargaan akting kedua Hawke dari LAFCA dan kemenangan ketiganya secara keseluruhan.
Hawke kini masuk jajaran kuat kandidat aktor terbaik, bersaing dengan Leonardo DiCaprio dan Timothée Chalamet dari “One Battle After Another”, serta Wagner Moura dari “The Secret Agent”.
Film Moura tersebut, “The Secret Agent”, meraih kemenangan penting di kategori film non-bahasa Inggris terbaik, sekaligus menjadi runner-up film terbaik. Dalam prediksi Oscar terbaru Variety, film arahan Kleber Mendonça Filho itu diproyeksikan masuk nominasi film terbaik.
Di sisi lain, Rose Byrne memperkuat posisinya memasuki perburuan Oscar. Ia telah memenangkan penghargaan dari National Board of Review, New York Film Critics Circle, dan LAFCA, menempatkannya pada jalur yang sama dengan sejumlah aktris peraih nominasi besar di masa lalu. Statistik historis memihak Byrne, meski beberapa nama pernah gagal setelah menang di LAFCA dan NYFCC.
Kategori pemeran pendukung dimenangkan Stellan Skarsgård untuk “Sentimental Value” serta Teyana Taylor untuk peran revolusioner dalam film epik PTA. Inga Ibsdotter Lilleaas dan Andrew Scott menjadi runner-up dan masih berpeluang bersaing di Oscar.
Bagi Anderson sendiri, kemenangan ini menambah daftar pencapaiannya. Ia mengikuti jejak Ang Lee yang menang beruntun di NBR dan LAFCA lewat “Brokeback Mountain”. Jika sukses merebut NSFC, Anderson akan menjadi sutradara pertama yang meraih “empat kemenangan kritikus utama” dengan komposisi identik menuju Oscar—a prestasi langka yang sejauh ini hanya dicapai lima sutradara.
Ryan Coogler, meski hanya runner-up, tetap mendapatkan dorongan signifikan untuk peluang sutradara terbaik lewat film vampir “Sinners”.
Sementara itu, “One Battle After Another” kini setara dengan “Terms of Endearment” setelah menyabet film terbaik di LAFCA, NBR, dan NYFCC. Jika memenangkan NSFC, film itu akan bergabung dengan jajaran eksklusif “Schindler’s List”, “LA Confidential” dan “The Social Network”—tiga film yang pernah menguasai seluruh penghargaan kritikus utama.
Di kategori skenario, Jafar Panahi menambah trofi lewat film thriller “It Was Just an Accident”, mengalahkan “Sorry, Baby” karya Eva Victor. Rekam jejak menunjukkan bahwa pemenang skenario LAFCA cenderung melaju ke Oscar.
Kategori artisan menempatkan Adolpho Veloso (“Train Dreams”) sebagai pemenang sinematografi, sementara Ronald Bronstein dan Josh Safdie memenangkan penyuntingan untuk “Marty Supreme”. Hannah Beachler meraih desain produksi terbaik untuk “Sinners”. Musik latar “Sirāt” karya Kangding Ray juga keluar sebagai pemenang.
Untuk animasi, “Little Amélie or the Character of Rain” unggul dari “KPop Demon Hunters”. Di ranah dokumenter, “My Undesirable Friends: Part 1 — Last Air in Moscow” kembali mengukuhkan dominasinya setelah kemenangan di Gotham dan NYFCC.
Penghargaan Film Eksperimental Douglas Edwards diberikan kepada “Afternoons of Solitude” karya Albert Serra, sementara Thom Andersen menerima penghargaan khusus.
LAFCA juga memberi penghargaan seumur hidup kepada Philip Kaufman, sineas legendaris di balik “The Unbearable Lightness of Being”, “The Right Stuff”, hingga “Quills”.
Acara penghargaan resmi LAFCA akan digelar Januari mendatang, sekaligus merayakan komitmen organisasi yang sejak 1975 konsisten mendukung karya-karya film yang berani, progresif, dan bermutu tinggi.