BANDA ACEH – PLN kembali mengerahkan seluruh kekuatan teknisnya untuk mempercepat pemulihan listrik di Aceh yang porak-poranda akibat banjir besar, dengan petugas di lapangan bekerja sepanjang waktu tanpa jeda demi menghidupkan kembali akses energi masyarakat.
Upaya percepatan ini tidak dilakukan PLN sendirian karena sejumlah instansi ikut turun tangan guna memastikan penyaluran listrik dapat kembali normal di kawasan yang terdampak paling parah.
Salah satu dukungan terbesar datang dari TNI yang menggerakkan truk dan helikopter untuk mengangkut komponen infrastruktur kelistrikan ke titik-titik yang sulit dijangkau akibat putusnya akses darat.
“Didukung truk TNI di jalur darat yang sudah tersambung, sejak Minggu (30/11) sampai Senin (1/12) kami bergerak mengirim material tower tegangan tinggi dari Banda Aceh ke Bireuen, begitu material tower tiba di Bireuen, heli TNI langsung menerbangkannya ke titik-titik pembangunan tower,” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Rabu (3/12).
Menurut PLN, kolaborasi cepat antara dua institusi ini membuat proses distribusi material semakin efisien sehingga 80 persen kebutuhan komponen kini sudah tiba di lokasi pembangunan menara listrik bertegangan tinggi.
“Sejak material kloter pertama tiba di titik pendirian tower, tim PLN yang sudah bersiap langsung bekerja keras membangun fondasi dan merakit tower tegangan tinggi tersebut,” ujar Darmawan.
Dengan percepatan ini, rekonstruksi jalur transmisi Arun–Bireuen yang sebelumnya runtuh diterjang banjir kini dapat dikerjakan hanya dalam dua hingga tiga hari sehingga proses pemulihan listrik bisa maju lebih cepat dari target awal.
“Perbaikan kami percepat dari 5–6 hari menjadi 2–3 hari, tim PLN sudah memulai pembangunannya, kami berjuang memastikan transmisi tegangan tinggi Arun–Bireuen bisa beroperasi pada Jumat (5/12), agar Aceh yang sekarang masih padam bisa pulih dan menyala kembali,” tegasnya.***
