Live Program UHF Digital

Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Bakal jadi “Kandang” Jet Tempur Rafale

RIAU – Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Roesmin Nurjadin bakal menjadi “Kandang” pesawat tempur Dassault Rafale. Jet tempur asal Perancis yang dipesan Menhan Prabowo Subianto akan didatangkan ke tanah air secara bertahap.

Danlanud Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Feri Yunaldi mengatakan sebelum kedatangan Rafale. Lanud Roesmin Nurjadin bakal membangun sarana dan prasana terlebih dahulu.

“Tahun ini akan dimulai pembangunan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung kedatangan pesawat Rafale, Mulai dari pembangunan hanggar, gudang amnusisi, kemudian ada rencana pembangunan pararel Taxyway dan ada beberapa dukungan untuk pemeliharan operasional pesawat Rafale,” katanya di Lanud Roesmin Nurjadin, Senin (4/2/2024).

Feri mengungkapkan tahap pertama pesawat Rafale yang akan didatangkan ke Indonesia pada tahun 2026 mendatang. “Rencana diberangkatan di tahun 2025, kemudian rencana kedatangan pesawat pertama sesuai kontrak Insyallah datang tahun 2026 datang secara bertahap sampai tahun 2029,” jelasnya.

Tahap pertama, Feri melanjutkan pesawat Rafale akan datang sebanyak 16 unit yang nantinya akan ditempatkan di Skuadron 12 dan 16.

“Untuk Skuadron 12 pertama kali untuk pengoperasian pesawat Rafale, kemudian datang tahap berikutnya mengisi di Skuadron 16, nah pesawat F16 ini nanti kita kembalikan ke Madiun,” Lanjutnya.

Sementara itu, untuk penerbang yang nantinya akan mengoperasikan jet tempur asal Perancis itu, akan diambil dari penerbang asal Lanud Roesmin dan Lanud Soepadio.

“Terkait persiapan penerbang tempur, diambil seluruhnya dari Skuadron Udara udara 12, dan Skuadron Udara 16 yang ada di Lanud Roesmin. Juga yang ada di lanud Soepadio, Karena Lanud Roesmin adalah Main Basenya Pesawat Rafale. Kemudian Lanud subadio Secondary base pesawat Rafale,” tuturnya.

Para penerbang dari Lanud Roesmin Nurjadin nantinya akan dikirim ke Perancis untuk belajar mengoperasikan hingga merawat pesawat Rafale.

“Kita nanti latihan ke perancis. Karena sistem pesawat berbeda, karakteristik pesawat berbeda, penerbang disini kita kirim kesana untuk belajar terbang harapannya nanti pas pesawat datang kita sudah bisa operasional,” tutupnya

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *