JAKARTA – Ibu kota kembali akan berdenyut dengan semarak budaya Betawi lewat Karnaval Sarendo-Rendo 2025. Acara bertajuk “Tari Topeng Betawi” ini akan menyulap jantung Kota Jakarta menjadi panggung raksasa seni tradisi yang meriah dan inklusif, sekaligus mempertegas posisi Jakarta sebagai kota global berbudaya.
Rute parade sepanjang tiga kilometer akan dimulai dari Balai Kota DKI Jakarta, melintasi kawasan Sarinah–Thamrin, lalu berakhir di sisi selatan Monumen Nasional (Monas). Lebih dari 200 penari dari 15 sanggar Betawi siap memukau penonton dengan tarian Topeng Betawi, Nusantara, hingga mancanegara.
Kepala Unit Pengelola Gedung Pertunjukan Seni Budaya (UP GPSB) Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Rinaldi, menegaskan acara ini merupakan wujud nyata komitmen Pemprov DKI melestarikan dan mengenalkan warisan budaya Betawi ke publik.
“Kegiatan ini diharapkan dapat melestarikan pertunjukan seni budaya Betawi, serta menegaskan citra Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang menghubungkan tradisi lokal dengan ekspresi budaya global,” ujar Rinaldi dalam Podcast Rabu Belajar yang disiarkan dari Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta dan kanal YouTube resmi Pemprov DKI.
Daya tarik utama karnaval tahun ini adalah kemunculan ondel-ondel raksasa serta dua ikon baru: Sarendo Abang dan Sarendo None.
“Daya tarik utama dalam karnaval ini adalah kehadiran ondel-ondel raksasa yang menjulang tinggi dan Topeng Betawi sebagai refleksi karakter Jakarta yang ramah dan ekspresif. Ondel-ondel raksasa ini akan menjadi ikon Karnaval Sarendo-Rendo 2025. Jadi ada dua ikon, yaitu Sarendo Abang dan Sarendo None,” ungkap Rinaldi.
Selain parade, pengunjung juga dapat menikmati pasar malam yang menyajikan kuliner khas Betawi seperti kerak telor, bir pletok, es goyang, laksa Betawi, kue ape, hingga selendang mayang. Wahana permainan tradisional seperti engrang, komedi putar, odong-odong, dan serok ikan turut meramaikan suasana.
Panggung hiburan “Rakyat Gembira” juga akan menghadirkan musisi tanah air seperti Danilla, Endah & Ressa, Mocca, Azul Jiung, Boysjob, dan lainnya.
Karnaval Sarendo-Rendo 2025 akan digelar pada Minggu, 14 Desember 2025, mulai pukul 06.00 hingga 20.00 WIB di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Penyelenggara memprediksi jumlah pengunjung mencapai 10.000 orang.
UP GPSB Perkuat Gedung Kesenian Bersejarah, Jaga Identitas dan Tarik Generasi Muda
Di sisi lain, UP GPSB yang dipimpin Rinaldi terus bekerja mengelola lima gedung kesenian legendaris Jakarta: Gedung Kesenian Jakarta, Gedung Kesenian Wayang Orang Bharata, Gedung Kesenian Miss Tjitjih, Taman Benyamin Suaeb, serta Balai Budaya Condet.
“Fokus kerja tim UP GPSB tidak hanya meningkatkan retribusi daerah melalui persetujuan penggunaan gedung, tetapi juga bagaimana komunitas seni budaya menjadi bergairah. Pertunjukan seni budaya harus menjadi daya tarik wisata, sehingga Jakarta bisa menjadi kota global dan berbudaya,” tegas Rinaldi.
Ia mengakui tantangan terbesar adalah menyeimbangkan pelestarian nilai sejarah dengan program yang tetap relevan bagi generasi Z dan Alpha.
“Menemukan keseimbangan antara pelestarian nilai sejarah dan penyajian program yang relevan adalah tantangan utama. Regenerasi penonton dan pelaku seni juga menjadi tantangan tersendiri. Kami harus memastikan identitas setiap pertunjukan tetap hidup, namun tetap menarik bagi generasi muda,” ujarnya.
Rinaldi optimistis gedung-gedung kesenian tersebut akan terus hidup dan menjadi destinasi wisata budaya baru di Jakarta.
“Saya percaya bahwa ketika kita menggunakan pendekatan komunikasi yang strategis, maka organisasi akan memiliki fondasi kuat untuk mencapai tujuannya dengan efisien,” pungkasnya.