KABUL – Pemerintah Negara Afghanistan menetapkan Selasa 3 november 2020 sebagai hari berkabung nasional, untuk memberi penghormatan bagi para korban yang kehilangan nyawa akibat serangan teroris yang memakan korban jiwa di Universitas Kabul, di Ibu Kota negara Afghanistan ini.
Sekelompok militan diketahui menyergap Universita Kabul pada hari Senin (2/10/2020) pagi waktu setempat setelah meledakkan sebuah bahan peledak di sekitar kampus. Pelaku juga melesatkan tembakan tanpa pandang bulu, menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai 22 orang lainnya, keterangan ini disampaikan langsung oleh Kementrian Kesehatan masyarakat Afghanistan.
Selain itu pembacaan doa khusus juga dilakukan di beberapa masjid di seluruh wilayah Afghanistan, tak hanya itu pengibaran bendera setengah tiang juga dilakukan di seluruh negeri dan diplomatik Afghanistan di Luar Negeri.
Presiden Afghanistan Mohammas Ashraf Ghani juga memberika kecaman paling keras atas kerangan brutal yang disebut tidak berdasar pada peri kemanusiaan tersebut.
“Tiga penyerang terlibat. Satu dari mereka meledakkan bahan peledaknya pada awalnya, dua dijatuhkan oleh pasukan keamanan,” ucap Juru Bicara Kementrian dalam Negeri Tariq Arian.
Sementara itu Taliban mengaku pihaknya sama sekali tidak terlibat dalam insiden penyerangan di Universitas Kabul tersebut.
“Serangan sudah berakhir, tapi sayangnya 19 orang tewas dan 22 lainnya luka-luka,” lanjut juru bicara dalam negeri Arian dalam akun Twitternya.