Pejudo Aljazair, Messaoud Redouane Dris, didiskualifikasi pada Minggu karena melebihi batas berat badan kelas 73kg menjelang pertandingan melawan pejudo Israel, Tohar Butbul. Pejudo berusia 22 tahun tersebut memiliki bobot tubuh 73,4 kg saat penimbangan, sehingga ia didiskualifikasi dan dicoret dari undian pertandingan.
Federasi Judo Internasional mengeluarkan pernyataan singkat pada hari Ahad (28/7/2024), menyatakan Butbul sebagai pemenang dengan kemenangan telak.
“Lawan Tohar sudah mengundurkan diri dari kompetisi,” tulis Komite Olimpiade Israel dalam pernyataan resmi mereka yang dikutip dari Reuters. “Delegasi Israel akan terus melanjutkan berkompetisi dengan nilai-nilai Olimpiade dalam pikiran. Kami percaya bahwa sikap seperti ini tidak dapat diterima di dunia olahraga.”
Ini adalah kali kedua pejudo Aljazair mundur karena melawan atlet Israel. Pada Olimpiade Tokyo 2020, pejudo Aljazair, Fethi Nourine, juga menolak bertarung melawan Butbul. Nourine memilih mundur karena berpotensi bertemu Butbul di babak kedua. Nourine kemudian dijatuhi sanksi larangan bertanding 10 tahun oleh Federasi Judo Internasional (IJF). Larangan ini sekaligus mengakhiri karir Nourine.
Kala itu, Nourine sebenarnya dijadwalkan terlebih dahulu melawan pejudo Sudan, Mohamed Abdalrasool. Karena mundurnya Nourine, Abdalrasool otomatis maju ke babak 32 besar. Namun, Abdalrasool juga memutuskan menarik diri dan tidak mau melawan Butbul.
Untuk kasus di Olimpiade kali ini, Dris tidak secara langsung menyatakan mundur seperti Nourine, melainkan didiskualifikasi karena melebihi batas berat badan yang ditentukan. Secara aturan, Dris tidak melakukan pelanggaran yang sama dengan Nourine. Meski demikian, IJF belum memberikan tindakan lebih lanjut terkait kasus ini. Federasi Judo Aljazair juga belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini.
Kehadiran Israel di Olimpiade Paris telah memicu protes di berbagai titik atas perang genosida yang dilakukan rezim Zionis tersebut di Jalur Gaza yang terkepung. Namun, meskipun ada kecaman global terhadap partisipasi Israel di Olimpiade Paris, Komite Olimpiade Internasional dan pemerintah Prancis dengan tegas mendukung rezim tersebut.