JAKARTA – Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, menyampaikan bahwa proses belajar mengajar secara luring di SMA Negeri 72 Jakarta telah berjalan normal hingga 94 persen. “Kemarin itu 90-an persen. (Pembelajaran) luringnya 94 persen,” ujarnya di Jakarta, Jumat (5/12/2025) seperti dilansir dari Antara.
Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada siswa yang pindah sekolah pascakejadian ledakan bom beberapa waktu lalu. Meski demikian, sejumlah siswa masih mendapatkan pendampingan dalam proses belajar.
Pendampingan psikologis dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP), Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, serta aparat Polri dan TNI Angkatan Laut. “Masih dilakukan pendampingan psikologis siswa,” kata Nahdiana.
Sementara itu, proses belajar bagi terduga pelaku ledakan dilakukan melalui koordinasi dengan pihak kepolisian dan Rumah Aman. “Pembelajarannya nanti kita koordinasi dengan Rumah Aman, dipantau oleh pihak yang berwajib,” tambahnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyebut anak berkonflik dengan hukum (ABH) terduga pelaku ledakan sudah dapat dimintai keterangan. Proses pemeriksaan dilakukan dengan pendampingan keluarga, kuasa hukum, Balai Pemasyarakatan (Bapas), serta Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menjelaskan ABH kini ditempatkan di Rumah Aman dan mendapat pendampingan psikologis. Dokter yang merawat berkoordinasi dengan penyidik dan Bapas untuk memastikan kondisi psikis tetap terpantau.