WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengonfirmasi bahwa pembunuh Charlie Kirk, seorang influencer dan loyalisnya, telah menyerahkan diri kepada pihak berwenang. Dalam wawancara langsung dengan Fox News, Trump mengatakan pelaku sudah ditahan, namun ia belum mengungkapkan identitas atau penampilan pelaku tersebut.
“Seseorang yang sangat dekat dengannya menyerahkannya,” ujar Trump, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai pelaku, yang hingga saat ini masih misterius.
Sebagai informasi, Biro Investigasi Federal (FBI) sebelumnya melakukan pengejaran besar-besaran terhadap pembunuh Charlie Kirk, yang menawarkan hadiah hingga US$100.000 (sekitar Rp1,6 miliar) untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapan pelaku. Kirk, yang berusia 31 tahun, tewas ditembak pada Rabu (10/9/2025) ketika menghadiri sebuah acara di Universitas Utah Valley, negara bagian Utah. Ia dikenal sebagai aktivis sayap kanan dan pendukung setia Presiden Trump.
Pencarian intensif FBI dimulai setelah insiden tragis tersebut. FBI merilis foto-foto tersangka penembakan dan meminta bantuan masyarakat untuk mengidentifikasi pelaku. Foto tersebut menunjukkan seorang pria yang tampaknya berusia cukup muda dan terlihat mengenakan topi, kacamata hitam, serta kaus bergambar bendera AS dan elang.
FBI juga merilis keterangan terkait rekaman video yang menunjukkan sosok tersebut. Beau Mason, Komisioner Departemen Keamanan Publik Utah, dalam konferensi pers mengungkapkan bahwa video tersebut cukup jelas untuk membantu mengidentifikasi pelaku.
“Jika kami tidak berhasil mengidentifikasinya, kami akan segera meminta bantuan publik dan media untuk menyebarkan foto-foto tersebut,” jelas Mason pada Kamis (11/9/2025).
Pembunuhan Charlie Kirk telah mengguncang dunia politik AS, mengingat peran pentingnya sebagai pendukung vokal Presiden Trump dan pengaruhnya dalam gerakan konservatif. Masyarakat dan media kini menunggu penjelasan lebih lanjut mengenai siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa tragis ini.




