Pemerintah memastikan ketersediaan anggaran yang memadai untuk penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatra—Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Selain itu, pemerintah juga menyetujui penyaluran tambahan 10.000 ton beras untuk lebih dari satu juta pengungsi yang masih bertahan di lokasi-lokasi evakuasi.
Persetujuan bantuan pangan tersebut diberikan oleh Menteri Pertanian/Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman, menanggapi permohonan Gubernur Aceh Muzakir Manaf guna memenuhi kebutuhan darurat bagi masyarakat terdampak. Bencana ini telah menelan 962 korban jiwa dan 1.057.482 warga mengungsi hingga Senin (8/12/2025).
“Alhamdulillah, atas nama Pemerintah Pusat kami menyetujui permohonan 10.000 ton beras dari Pak Gubernur Mualem untuk Aceh,” ujar Amran, Selasa (9/12/2025).
Bantuan pangan tersebut akan disalurkan melalui Perum Bulog Divre Aceh dalam minggu ini melalui skema bantuan pangan dan stabilisasi pasokan serta harga, melengkapi alokasi awal 10.614 ton beras untuk Aceh. Total bantuan beras untuk tiga provinsi Sumatra dalam keadaan darurat ini mencapai 34.000 ton.
Kapasitas Anggaran Terjamin
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah memiliki kapasitas fiskal yang kuat untuk mendukung penanganan bencana. Dana tersebut berasal dari pagu rutin sebesar Rp5 triliun per tahun, ditambah efisiensi anggaran pemerintah yang mencapai Rp60 triliun.
“Tidak perlu khawatir, anggarannya ada. Bukan dari pemotongan program, tapi dari efisiensi kegiatan yang tidak jelas manfaatnya,” tegas Purbaya usai rapat dengan Komisi XI DPR, Senin (8/12/2025).
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Posko TNI AU Sultan Iskandar Muda, Minggu (7/12/2025), menyetujui pemberian bantuan Rp4 miliar untuk masing-masing dari 52 kabupaten/kota terdampak, dua kali lipat dari usulan awal Mendagri Tito Karnavian.
“Mendagri minta Rp2 miliar, saya kasih Rp4 miliar. Untuk provinsi, saya berikan Rp20 miliar,” tutur Presiden.
Korban Terus Bertambah
BNPB mencatat tambahan 40 korban jiwa pada Senin, sehingga total meninggal dunia mencapai 962 jiwa per Selasa (9/12/2025) pukul 10.41 WIB. Rinciannya:
-
Aceh: 389 jiwa
-
Sumatera Utara: 338 jiwa
-
Sumatera Barat: 235 jiwa
Selain itu, 291 orang masih dinyatakan hilang, dan hampir 5.000 orang mengalami luka-luka.
Jumlah pengungsi meningkat drastis menjadi 1.057.482 jiwa, terutama setelah data dari Aceh Timur dan Bener Meriah diperbarui. Aceh Utara menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi terbesar, lebih dari 299.500 jiwa, disusul Aceh Tamiang lebih dari 262.000 jiwa.
Kebutuhan pemulihan infrastruktur dan hunian di tiga provinsi diperkirakan mencapai Rp51,82 triliun, dengan kebutuhan terbesar berada di Aceh sebesar Rp25,41 triliun.