JAKARTA – Pemulihan sistem kelistrikan di wilayah bencana Sumatera kini memasuki fase paling menentukan seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat yang masih berada dalam situasi darurat.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa proses pemulihan listrik Sumatera tidak sekadar menyalakan jaringan, melainkan memastikan stabilitas suplai listrik bagi warga dan fasilitas vital.
Ketua Tim ESDM Siaga Bencana, Rudy Sufahriadi, menyampaikan bahwa seluruh tahapan penanganan dilakukan dalam kondisi lapangan yang berat akibat akses yang rusak hingga cuaca ekstrem yang mempersulit pergerakan petugas.
Menurutnya, koordinasi kuat antara ESDM, PLN, dan pemerintah daerah membuat upaya normalisasi jaringan listrik tetap berjalan meski tantangan teknis terus muncul.
“Tim di lapangan bekerja dalam kondisi sulit, tapi pemulihan tidak boleh berhenti. Prioritas kami adalah memastikan kembali suplai listrik ke pusat-pusat layanan publik, rumah sakit, dan permukiman warga,” ujar Rudy lewat keterangannya, Sabtu (6/12/2025).
Wilayah Aceh menjadi fokus utama karena jumlah pelanggan terdampak melampaui 1,47 juta dan lebih dari separuh di antaranya kini sudah kembali terhubung berkat penyalaan bertahap gardu distribusi.
Di Sumatera Utara, percepatan pemulihan berlangsung lebih agresif karena akses wilayah lebih memungkinkan sehingga tim recovery PLN UPT Padang Sidempuan berhasil mengenergize gardu untuk area Sibolga–Tapanuli Tengah.
Dengan pencapaian tersebut, progres pemulihan pelanggan di Sumatera Utara telah menyentuh angka sekitar 87 persen.
Sumatera Barat menjadi provinsi dengan laju pemulihan tercepat karena hampir seluruh penyulang dan gardu distribusi yang rusak kini telah kembali beroperasi normal.
“Setiap capaian pemulihan bukan hanya hasil kerja teknis, tetapi juga keberhasilan koordinasi lintas sektor. Kami pastikan pemulihan terus berlanjut sampai seluruh warga kembali mendapat layanan listrik secara penuh,” ujarnya.***