JAKARTA – Pencak silat Indonesia menoreh sejarah gemilang di Asian Youth Games Bahrain 2025 sebagai cabang resmi baru yang berlangsung 19-20 Oktober 2025.
Keikutsertaan cabang ini hasil diplomasi panjang PERSILAT dan NOC Indonesia yang terus memperjuangkan pengakuan.
Sebanyak 14 negara ambil bagian, menandai pencak silat kini diakui dan diminati secara luas di kancah Asia.
Indonesia raih emas dan perak, disusul Uzbekistan dan Filipina yang juga menyabet medali emas bersejarah.
Bahrain dan Kirgiztan menambah warna dengan medali perak, sementara empat negara lain rebut perunggu.
Dubes RI Ardi Hermawan turut hadir menyerahkan Kujang simbol pembuka lomba di Hall 1 Exhibition World Bahrain.
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari menyebut capaian ini kemenangan diplomasi olahraga bangsa.
Warisan budaya Indonesia itu kini diakui di panggung Asia, meneguhkan jati diri dan daya saing olahraga nasional.
Okto bertekad memperluas kiprah pencak silat hingga mendunia melalui promosi dan kolaborasi internasional.
Secara simbolis, Okto mengalungkan medali bagi pemenang, menandai posisi Indonesia sebagai pusat pencak silat.
Keberhasilan di Bahrain menjadi pijakan ekspansi global, membuktikan daya tarik universal seni bela diri ini.***