JAKARTA — Fakta baru terungkap dalam penyelidikan kematian diplomat Kementerian Luar Negeri berinisial ADP (39) yang ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya dengan kondisi kepala terlilit lakban kuning.
Kepolisian menyebut bahwa penjaga kos telah melakukan pemeriksaan ke kamar korban sejak dini hari, atas permintaan langsung dari sang istri.
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, pengecekan dilakukan karena istri korban merasa curiga setelah berkali-kali gagal menghubungi suaminya.
Sinyal ponsel ADP yang tidak aktif membuat sang istri meminta penjaga kos untuk memastikan kondisinya secara langsung.
“Bener istrinya minta penjaga kos ngecek karena HP suaminya mati,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Sabtu (12/7/25).
Berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV) yang diperoleh penyidik, pengecekan pertama dilakukan pada pukul 00.27 WIB.
Sementara pengecekan kedua berlangsung pada pukul 05.26 WIB. Namun pada saat itu, keberadaan korban belum diketahui mengalami situasi darurat hingga akhirnya ditemukan dalam keadaan mengenaskan.
Hingga laporan ini ditulis, aparat masih terus menggali informasi untuk mengungkap penyebab kematian secara menyeluruh.
Investigasi mendalam masih berlangsung guna mengetahui apakah ada unsur kekerasan atau tindakan kriminal dalam insiden tragis ini.
Polisi belum memberikan kesimpulan resmi terkait motif maupun penyebab kematian diplomat muda tersebut.
Namun, temuan awal dan kronologi berdasarkan CCTV menjadi petunjuk penting dalam proses penyelidikan yang tengah berjalan.***




