JAKARTA – Tanggal 23 Agustus menjadi saksi sejumlah peristiwa penting yang mengukir sejarah dunia dan Indonesia.
Mulai dari pidato bersejarah Soekarno pasca-proklamasi, Konferensi Meja Bundar, revolusi komunis di Laos, hingga kelahiran Partai Amanat Nasional (PAN).
Berikut rangkuman peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal ini.
1945: Pidato Perdana Soekarno Pasca-Kemerdekaan
Tepat pada 23 Agustus 1945, Presiden Soekarno menyampaikan pidato pertamanya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Disiarkan melalui radio ke seluruh penjuru Tanah Air, pidato ini menjadi tonggak semangat perjuangan bangsa.
“Dalam pidatonya, Bung Karno berpesan kepada rakyat untuk tetap tenang dan tenteram. Lalu ia meminta rakyat memegang teguh disiplin dan bersiap berjuang demi kemerdekaan Indonesia,” demikian kutipan pidato bersejarah tersebut.
Pidato ini tidak hanya menenangkan rakyat di tengah euforia kemerdekaan, tetapi juga menggelorakan semangat untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia yang baru lahir.
1949: Konferensi Meja Bundar di Den Haag
Pada 23 Agustus 1949, Konferensi Meja Bundar (KMB) digelar di Den Haag, Belanda, menjadi momen krusial dalam perjuangan diplomasi Indonesia.
Pertemuan ini melibatkan delegasi Republik Indonesia, Belanda, dan Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), yang mewakili negara-negara bentukan Belanda di Indonesia.
KMB merupakan kelanjutan dari Perjanjian Linggarjati (1947), Renville (1948), dan Roem-Royen (1949).
Setelah negosiasi panjang hingga 2 November 1949, Belanda akhirnya setuju menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat, menandai kemenangan diplomasi Indonesia di panggung internasional.
1975: Kudeta Komunis di Laos
Dunia internasional juga mencatat peristiwa besar pada 23 Agustus 1975, ketika revolusi komunis Pathet Lao meletus di Laos.
Didukung Uni Soviet dan Vietnam, gerakan ini berhasil menggulingkan pemerintahan Raja Savang Vatthana yang mendapat sokongan AS dan Prancis.
“Setelah mengambil alih pemerintahan, mereka mengganti namanya menjadi Republik Demokratik Rakyat Laos yang masih berdiri hingga saat ini,” tulis catatan sejarah.
Pada akhir 1980-an, Laos mulai melonggarkan kebijakan ekonomi dan resmi bergabung dengan ASEAN pada 1997, menandai perubahan signifikan dalam politik luar negerinya.
1998: Kelahiran Partai Amanat Nasional (PAN)
Di Indonesia, 23 Agustus 1998 menjadi hari bersejarah dengan berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN).
Partai ini lahir di tengah gelombang reformasi pasca-lengsernya Soeharto, disahkan melalui Keputusan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor M-20.UM.06.08.
PAN didirikan oleh 50 tokoh nasional, termasuk Amien Rais, Goenawan Mohammad, Rizal Ramli, dan Emil Salim, dengan dukungan Majelis Amanat Rakyat (MARA), PPSK Muhammadiyah, dan Kelompok Tebet. Deklarasi PAN di Jakarta menjadi simbol semangat reformasi dan demokrasi di Indonesia.