Pada 11 September 2001, ketika Menara Kembar World Trade Center runtuh, Kepala Batalion Departemen Pemadam Kebakaran New York (FDNY) James “Jim” Riches bergegas menuju Ground Zero. Di saat yang sama, putra sulungnya, Jimmy Riches Jr., seorang petugas pemadam kebakaran yang bertugas di Ladder 114 Brooklyn, juga menjawab panggilan darurat ke Manhattan.
Jimmy Jr. terakhir terlihat membawa seorang perempuan yang terluka keluar dari lobi Menara Utara—sebelum akhirnya gugur bersama 343 petugas pemadam kebakaran lainnya.
Alih-alih merayakan ulang tahun ke-30 putranya keesokan hari, Jim Riches menghabiskan enam bulan berikutnya menyisir puing-puing baja dan abu beracun, mempertaruhkan nyawanya sendiri demi menemukan sang anak.
Pencarian itu baru berakhir pada Maret 2002, ketika helm Jimmy Jr. ditemukan di reruntuhan Menara Utara, disusul penemuan jasadnya tak jauh dari lokasi tersebut.
Paparan debu, gas, dan asap beracun selama proses pencarian dan evakuasi di Ground Zero meninggalkan dampak jangka panjang. Dua puluh empat tahun kemudian, racun yang sama merenggut nyawa Jim Riches. Ia meninggal pada Hari Thanksgiving dalam usia 74 tahun, menjadi salah satu dari lebih 400 anggota FDNY yang wafat akibat penyakit terkait tragedi 9/11.
Setelah menemukan putranya, Riches tidak meninggalkan Ground Zero. Ia terus kembali setiap hari hingga operasi pemulihan berakhir pada Mei 2002, dengan tekad membantu keluarga korban lain mendapatkan kepastian.
Baginya, upaya tersebut bukan soal penutupan luka, melainkan penghormatan terakhir bagi mereka yang gugur.
Dalam tahun-tahun berikutnya, Riches muncul sebagai pejuang garis depan bagi para penyintas 9/11 dan keluarga korban. Ia bersuara lantang memperjuangkan keadilan, layanan kesehatan, dan kompensasi bagi para responder yang sakit akibat paparan racun.
Perjuangannya turut mendorong lahirnya World Trade Center Health Program dan Victim Compensation Fund.
Meski kesehatannya terus menurun akibat penyakit pernapasan serius, Riches tidak pernah berhenti berjuang. Hingga akhir hayatnya, ia dikenang sebagai ayah, pemimpin, dan pejuang yang mengabdikan hidupnya untuk memastikan para pahlawan 9/11 tidak dilupakan.