JAKARTA – Pemerintah terus mengintensifkan langkah strategis dalam menyambut Hari Koperasi Nasional 2025 dengan memfinalisasi berbagai persiapan penting, termasuk rencana peluncuran besar-besaran 80 ribu unit Koperasi Merah Putih yang akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Peluncuran skala nasional ini akan dipusatkan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada 19 Juli 2025, dan disiarkan secara daring ke seluruh penjuru Indonesia.
Tak hanya menjadi momentum simbolik, acara ini juga akan menandai era baru pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih.
Persiapan teknis, administratif, hingga pelatihan pengurus koperasi dijadwalkan berlangsung intensif pada 15–16 Juli 2025.
Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih pun terus menggelar koordinasi lintas sektor untuk memastikan seluruh aspek kegiatan berjalan optimal.
Rapat koordinasi terakhir digelar di Jakarta pada Rabu, 9 Juli 2025, dipimpin langsung oleh Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Koperasi Merah Putih, Ferry Juliantono.
Dalam pertemuan tersebut dibahas kemajuan regulasi dan infrastruktur penunjang koperasi, termasuk finalisasi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dan petunjuk teknis (juknis) yang ditargetkan rampung dalam pekan ini.
“PMK dan juknis akan terbit minggu ini untuk mendukung mock up di 38 provinsi di seluruh Indonesia,” ujar Ferry.
Salah satu sorotan penting dari peluncuran ini adalah kesiapan mock up (percontohan) sebagai model koperasi terpadu.
Setiap unit mock up wajib dilengkapi fasilitas esensial seperti gerai sembako, apotek, klinik layanan kesehatan, koperasi simpan pinjam, gudang penyimpanan logistik, serta kendaraan operasional.
“Tiap mock up nantinya diwajibkan ada gerai sembako, apotek, klinik, koperasi, simpan pinjam, gudang, serta punya kendaraan logistik,” kata Ferry.
Rakor juga turut dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Sekretaris Kemenko Bidang Pangan Kasan, perwakilan BUMN, serta kepala daerah dari seluruh provinsi.
Keterlibatan lintas kementerian dan daerah ini menjadi sinyal kuat bahwa proyek Koperasi Merah Putih bukan hanya agenda simbolik, tapi langkah konkret mendorong kedaulatan ekonomi rakyat di bawah pemerintahan Presiden Prabowo.***