JAKARTA – Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menyiapkan langkah antisipatif untuk menjaga kelancaran distribusi energi di wilayah kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Upaya ini dilakukan guna menghadapi potensi cuaca buruk yang kerap melanda kawasan tersebut.
“Cuaca ekstrem yang kerap terjadi pada Januari menjadi perhatian utama, terutama untuk wilayah-wilayah terluar seperti Pulau Sabu dan Rote,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, di Kupang, Kamis (4/12/2025).
Ahad menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG, BPBD, Lantamal VII, serta otoritas pelabuhan untuk memetakan potensi cuaca ekstrem di jalur pelayaran tanker BBM. Menurutnya, kondisi laut yang bergelombang hingga 8–12 meter sering kali tidak terlihat dari daratan, sehingga menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga keselamatan distribusi energi.
“Rute pelayaran kapal tanker BBM berbeda dengan kapal penumpang karena faktor keselamatan yang jauh lebih ketat. Risiko kebakaran, potensi pencemaran, dan muatan berbahaya membuat setiap perjalanan harus dipastikan benar-benar aman sebelum kapal diberangkatkan,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi hambatan distribusi, Pertamina menambah frekuensi pengiriman ketika kondisi laut masih tenang. Strategi ini dinilai penting agar stok BBM di pulau-pulau tetap aman meski terjadi penundaan pelayaran saat cuaca memburuk.
Dengan langkah tersebut, Pertamina memastikan masyarakat di wilayah kepulauan NTT tetap dapat menikmati perayaan Natal dan Tahun Baru dengan tenang. Pasokan energi diharapkan tetap tersedia meskipun tantangan cuaca di lautan dapat berubah sewaktu-waktu.