PT Pertamina Internasional EP (PIEP), bagian dari Subholding Upstream Pertamina, meresmikan kantor cabang di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Selasa (2/7/2024). Pembukaan ini bertujuan memperluas jaringan bisnis dan peluang penambahan blok baru di Timur Tengah.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menyatakan bahwa kantor di Dubai diharapkan tidak hanya menjadi fasilitas fisik, tetapi juga memberikan nilai tambah baik secara intangible maupun tangible. “Potensi pengembangan bisnis di Timur Tengah sangat besar. Kami berharap kantor ini mempercepat Pertamina dalam menangkap peluang bisnis dan mendukung operasional secara lebih efisien,” ujar Nicke.
Selain itu, kantor ini bertujuan membangun kapabilitas operasional, memperkuat rantai pasokan Pertamina, dan menjadi hub pengembangan sumber daya manusia melalui teknologi relevan, intelijen bisnis, serta hubungan pemangku kepentingan yang memahami regulasi setempat.
Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, Chalid Said Salim, menambahkan bahwa kontribusi PIEP terhadap produksi migas Subholding Upstream mencapai sekitar 20%. Kantor baru ini akan mempermudah koordinasi dengan mitra dan membuka peluang ekspansi ke luar negeri.
Kantor Dubai akan menjadi perwakilan ketiga PIEP di luar negeri, setelah PT Pertamina Algeria EP (PAEP) dan PT Pertamina Malaysia EP (PMEP). Pembukaan kantor ini mengurangi perbedaan waktu dengan kawasan Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika, sehingga dapat lebih cepat menangkap peluang di wilayah tersebut.
PIEP sudah beroperasi di Irak melalui kepemilikan 20% hak partisipasi di Blok West Qurna 1, yang memberikan kontribusi sekitar 70% dari total produksi PIEP. Blok ini berlokasi di selatan Irak, dekat Basra, dan Pertamina bermitra dengan Petrochina, ITOCHU, Basra Oil Company, dan Oil Exploration Company.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa ekspansi PIEP ini sejalan dengan visi Pertamina dan aspirasi Kementerian BUMN untuk “Go Global”. “Pembukaan kantor di Dubai membuka potensi baru untuk pengembangan usaha hulu migas dan memperkuat posisi Pertamina di industri migas internasional,” ungkap Fadjar.
Pertamina Hulu Energi (PHE) terus berkomitmen pada pengelolaan operasi yang sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Sebagai anggota United Nations Global Compact (UNGC) sejak Juni 2022, PHE menerapkan Sepuluh Prinsip Universal dari UNGC dan memastikan pencegahan penyuapan dengan standar ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
Dengan pembukaan kantor baru ini, Pertamina menunjukkan komitmennya untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan ESG di seluruh lini bisnis dan operasional.